Menteri Keuangan Sri Mulyani bertemu langsung dengan Presiden Korea Selatan (Korsel) Yoon Suk Yeol dalam rangkaian pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN+3 di Incheon, Korsel awal pekan ini. Dalam pertemuan itu, salah satu topik yang didiskusikan yaitu soal perkembangan pesat Kpop di Indonesia.
"Saya sempat bercerita mengenai bagaimana beberapa industri besar dari Korsel seperti elektronik, otomotif, consumer goods serta jasa semakin berkembang pesat setelah budaya Kpop mulai booming di Indonesia," tulisnya dalam unggahan di akun instagramnya @smindrawati, Rabu (3/5).
Bendahara negara itu juga menceritakan pengalaman pribadinya terpapar langsung budaya hallyu alias Korean Wave yang mendorong meluasnya budaya Korsel. Sri Mulyani mengaku juga tak jarang menghabiskan waktu luangnya dengan menonton drama korea alias drakor.
Ia memang sebelumnya pernah blak-blakan kepincut menonton drakor. Dalam siniar dengan Deddy Corbuzier awal tahun lalu, Sri Muluani mengaku saat itu tengah menonton drakor yang dibintangi Hyun Bin dan Son Ye Jin, Crash Landing On You.
Cerita soal booming budaya Korea Selatan di Indonesia itu diceritakannya langsung di depan Presiden Korsel dalam agenda Presidential Talk pada awal pekan ini. Pertemuan tersebut merupakan rangkaian dslam pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral ASEAN+3, aliansi negara ASEAN bersama Korsel, Cina dan Jepang.
Sri Mulyani juga bercerita hubungan ekonomi kedua kawasan, ASEAN dan Korsel, yang makin intens. Dalam dua dekade terakhir, nilai perdagangan ASEAN ke Korsel sudah meningkat 83%. Sebaliknya, jumlah anak perusahaan dan cabang perusahaan keuangan Korsel di ASEAN telah meningkat 92% dalam kurun waktu 2011-2019.
"Melalui pertemuan ini saya berharap semoga ke depannya hubungan ASEAN dan Korsel akan semakin erat, khususnya di bidang keuangan, yang akan memberikan mutual benefits sekaligus meningkatkan kesejahteraan kawasan, baik bagi ASEAN maupun Korea Selatan," ujar Sri Mulyani.
Tren Kpop di Indonesia
Dengan basis penduduk yang besar, tidak dipungkiri Indonesia merupakan salah satu pasar utama Kpop saat ini. Indonesia juga sering menjadi salah satu dari beberapa negara utama di Asia Tenggara yang dipilih oleh grup Kpop untuk menjadi tujuan menggelar konser dan menyapa penggemarnya.
Penggemar Kpop di tanah air pun terbilang royal dengan rela merogoh kocek jutaan untuk hal yang berkaitan dengan Kpop. Hal ini pun terbukti, dalam hasil survei bertajuk 'Potret Aktivitas dan Belanja Penggemar Hiburan Korea di Indonesia' yang keluarkan oleh Katadata Insight Center (KIC) dan Zigi.id.
Survei tersebut menunjukkan penggemar K-Pop menghabiskan rata-rata Rp 1,3 juta per tahun. Analis riset dan survei Katadata Insight Center Rizky Aggia mengatakan penggemar di tingkat kelas sosial ekonomi (sosial-economic status/SES) A bahkan bisa menghabiskan rata-rata Rp 2,28 juta per tahun.
Adapun di tingkat paling bawah yakni SES D, mereka rata-rata menghabiskan Rp 824 ribu setiap tahunnya. "Biaya ini untuk tiket, merchandise, aplikasi dan sebagainya," kata Rizky, Minggu (24/7/2022).
Kendati demikian, survei juga menunjukkan tidak semua penggemar K-drama dan K-pop mau menggelontorkan sejumlah uang.
Sebanyak 43,7% responden mengaku tidak mengeluarkan uang seperpun untuk mendukung aktivitasnya. Namun, ada sebagian kecil (3,9%) responden yang menghabiskan lebih dari Rp 10 juta untuk membiayai kegemarannya tersebut.