Nasdem - PKS Kompak Singgung Komitmen Tanggapi Pertemuan AHY dan Puan

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/hp.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh (kanan) membisikkan sesuatu kepada Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (kiri) saat memberikan keterangan pers bersama usai melaksanakan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Rabu (22/02/2023).
Penulis: Ade Rosman
12/6/2023, 15.55 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dijadwalkan akan bertemu dengan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani. Kepastian tersebut didapat usai Sekretaris Jenderal dari kedua partai politik tersebut saling berkomunikasi, pada Minggu (11/6) di kawasan Jakarta Selatan.

Pertemuan antara AHY dan Puan merupakan lanjutan setelah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memasukkan nama Ketua Umum Demokrat itu dalam salah satu kandidat potensial cawapres. Saat ini PDIP baru mengumumkan nama Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Rencana pertemuan AHY dan Puan mendapat respons dari Partai Nasional Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera. Nasdem dan PKS merupakan rekan Demokrat di Koalisi Perubahan untuk Persatuan yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2024 mendatang.  

Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menyinggung konsistensi partai politik. Menurutnya, masyarakat bisa menilai nantinya hasil yang akan didapatkan dari pertemuan tersebut.

"Masyarakat memiliki pandangan dari masing-masing partai politik. Apakah partai ini partai yang konsisten, partai yang ragu, partai plinplan, dan lain-lain. Masyarakat nanti akan menilai itu," kata Ali, ketika dihubungi, Senin (12/6).

Lebih jauh Ali mengatakan, jika nantinya AHY menjadi cawapres Ganjar, Partai Nasdem akan mengucapkan selamat. Namun, ia berkeyakinan bahwa partai demokrat akan konsisten maju bersama koalisi pendukung Anies.

Di sisi lain, Ketua Bidang Polhukam DPP PKS Al Muzammil Yusuf mengatakan, hingga kini tiga partai yang tergabung dalam KPP tetap konsisten mendukung Anies. Menurut dia PKS maupun Demokrat memiliki komitmen yang kuat terhadap Anies Rasyid Baswedan sebagai capres Koalisi Perubahan.

“Hingga saat ini, mitra koalisi PKS, yaitu Partai NasDem dan Partai Demokrat, juga tetap komitmen terhadap hal tersebut," kata Muzammil dalam keterangannya, Senin (12/6).

Menurutnya, komunikasi dengan partai politik lainnya merupakan hal yang biasa dalam menghadapi kontestasi pemilu dan pilpres. Ia menyebut salah satu tugas dari partai politik yaitu menjalin komunikasi politik dengan semua pihak.

Cawapres Pendamping Anies

Terkait cawapres pendamping Anies, Muzammil mengaku hingga kini masih dalam proses pembahasan. Ia mengatakan, keputusan akhirnya akan diserahkan pada Anies. 

Meski begitu sebelumnya Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengatakan Anies telah mengantongi satu nama cawapres. Anies masih mencari waktu yang tepat untuk deklarasi. Adapun Demokrat memberi batas waktu kepada Anies untuk mengumumkan cawapres paling lama Juni 2023. 

Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief mengatakan tenggat waktu diperlukan agar mesin ketiga partai dapat bekerja maksimal dalam pemenangan pilpres. Adapun AHY menjadi salah satu nama kandidat cawapres di kubu Anies. 

Berdasarkan survei terbaru yang digelar Indikator Politik Indonesia AHY berada di urutan ketiga calon presiden potensial dengan elektabilitas 12,4%. AHY berada di bawah Ridwan Kamil yang mengantongi 21,6% suara dan Sandiaga Uno 13% suara. Sedangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang disebut menjadi salah satu kandidat kuat cawapres Anies hanya mengantongi 6,6% suara. 

Reporter: Ade Rosman