Survei: Pemilih Condong Pilih Partai Nasionalis daripada yang Agamais

ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww.
Petugas mengenakan kostum maskot pemilu saat Kirab Pemilu di Kota Kediri, Jawa Timur, Sabtu (24/6/2023).
Penulis: Ade Rosman
26/6/2023, 16.49 WIB

Temuan survei Algoritma Research and Consulting menunjukkan mayoritas responden lebih memilih partai politik yang berplatform nasionalis dibandingkan dengan partai yang berlandaskan keagamaan atau religiusitas. Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana mengatakan kecenderungan itu terlihat dari kedekatan pemilih dengan platform partai nasionalis. 

"Yang menarik adalah bahwa yang kuat ini di pemilih (parpol) nasionalis," kata Aditya dalam paparan hasil survei di kawasan Jakarta Pusat, Senin (26/6).

Adapun temuan survei yakni 37,1 persen responden memilih partai politik berbasis nasionalis. Sedangkan, yang memilih partai agamis sebanyak 26,6 persen.

Sebanyak 18,9 persen responden lainnya tak mempertimbangkan keduanya. Di sisi lain 12,6 persen menjawab tidak tahu dan 4,8 persen lainnya tidak menjawab.

Partai Nasionalis dan Agamais di Indonesia

Di Indonesia terdapat dua ideologi utama partai politik yaitu nasionalis dan agamais. Merujuk visi dan misi partai maka Partai Nasionalis Partai politik di Indonesia yang berideologi nasionalis adalah Partai Gerindra, Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan atau PDI-P. Partai Golkar, Partai Nasional Demokrat atau NasDem, dan Partai Demokrat. 

Partai non parlemen yang berideologi nasionalis  adalah Partai Gerakan Perubahan Indonesia atau Garuda, Partai Beringin Karya atau Berkarya, Partai Persatuan Indonesia atau Perindo,  Partai Solidaritas Indonesia atau PSI, Partai Hanura, dan Partai Keadilan dan Persatuan atau PKP. 

Adapun partai yang menjadikan islam sebagai salah satu landasan partai adalah Partai Keadilan Sejahtera atau PKS. Partai Persatuan Pembangunan atau PPP. Partai Amanat Nasional atau PAN. Partai Bulan Bintang atau PBB. 

Berdasarkan temuan Algoritma, PDIP merupakan partai politik dengan elektabilitas tertinggi yakni 22,7%, disusul Gerindra 13%, dan PKB 11,1%. Kemudian, partai-partai lain menyusul dengan perolehan di bawah 10% yakni Partai Golkar 6,4%, NasDem 6,3%, Demokrat 4,8%, PKS 4,1%, PPP 4%, PAN 2,9%, Perindo 1,5%, PSI 0,6%, Hanura 0,6%, Gelora 0,3%, PBB 0,2%, Buruh 0,2%, Ummat 0,1%, dan PKN 0%.

Kemudian, sebanyak 0,3% responden tidak memilih, lalu 6,1% merahasiakan pilihan, 10,5% menjawab tidak tahu, dan 4,2% lainnya tidak menjawab.

Adapun, temuan survei Algoritma periode 29 Mei - 10 Juni 2023 tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner terhadap 2.009 responden di seluruh Indonesia. Margin of error survei diperkirakan +/-2,1% pada tingkat kepercayaan 95%. 

Reporter: Ade Rosman