Meski harga emas berjangka semakin tertekan pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB). Namun harga emas batangan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam tidak berubah atau stagnan pada posisi Rp1.049.000 per gram.
Data tersebut terpantau dari laman Logam Mulia, Jumat pagi, (30/6). Sebelumnya, harga emas batangan Antam juga berada di posisi Rp1.049.000 per gram pada Kamis (29/6).
Sementara itu, harga jual kembali (buyback) emas Antam juga stagnan pada posisi Rp927.000 per gram sama dengan harga buyback pada Kamis (29/6) senilai Rp927.000 per gram. Transaksi harga jual dikenakan potongan pajak, sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017.
Penjualan kembali emas batangan ke PT Antam Tbk dengan nominal lebih dari Rp10 juta, dikenakan PPh 22 sebesar 1,5% untuk pemegang NPWP dan 3% untuk non-NPWP. PPh 22 atas transaksi buyback dipotong langsung dari total nilai buyback.
Berikut harga pecahan emas batangan yang tercatat di Logam Mulia Antam pada Jumat pagi.
- Harga emas 0,5 gram: Rp574.500.
- Harga emas 1 gram: Rp1.049.000.
- Harga emas 2 gram: Rp2.038.000.
- Harga emas 3 gram: Rp3.032.000.
- Harga emas 5 gram: Rp5.020.000.
- Harga emas 10 gram: Rp9.985.000.
- Harga emas 25 gram: Rp24.837.000.
- Harga emas 50 gram: Rp49.595.000.
- Harga emas 100 gram: Rp99.112.000.
- Harga emas 250 gram: Rp247.515.000.
- Harga emas 500 gram: Rp494.820.000.
- Harga emas 1.000 gram: Rp989.600.000.
Potongan pajak harga beli emas sesuai dengan PMK Nomor 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non-NPWP. Setiap pembelian emas batangan disertai dengan bukti potong PPh 22.
Harga Emas Dunia Tertekan Dolar Amerika
Harga emas berjangka kembali melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), memperpanjang kerugian tiga hari berturut-turut karena dolar Amerika Serikat (AS) lebih kuat. Ketua Federal Reserve Jerome Powell memberi isyarat kenaikan suku bunga lebih banyak.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange turun US$4,30 atau 0,22% menjadi US$1.917,90 per ounce, setelah menyentuh level tertinggi sesi di US$1.921,30 dan terendah di US$1.900,60.
Indeks dolar AS kembali naik ke level tertinggi, setelah data ekonomi pasar tenaga kerja menunjukkan pijakan yang kuat. Hal ini memberikan Federal Reserve kemungkinan bantalan untuk terus menaikkan suku bunga
Ketua Federal Reserve Jerome Powell Ketua Fed Jerome Powell mengindikasikan bank sentral mungkin akan melanjutkan jalur kenaikan suku bunga setelah jeda awal bulan.
"Mayoritas kuat para pembuat kebijakan Fed sedang mencari dua lagi kenaikan suku bunga seperempat poin persentase tahun ini, berpotensi pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Juli," kata Powell, Jumat (30/6).
Komentar Powell memicu ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut dan meredam emas. Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa ekonomi AS tumbuh pada laju tahunan 2,0% pada kuartal pertama, jauh di atas perkiraan sebelumnya sebesar 1,3%.