Survei: Kepercayaan Terhadap Polri 76%, Tertinggi Usai Kasus Sambo
Hasil survei Indikator menemukan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencapai 76,4% pada Juni 2023. Tingkat kepercayaan ini merupakan yang tertinggi sejak periode yang sama tahun lalu, sebelum kasus Ferdy Sambo muncul ke publik.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi menjelaskan tingkat kepercayaan ini terdiri dari 65,6% responden yang cukup percaya dan 10,8% responden yang sangat percaya terhadap Polri.
“Saat Agustus 2022, kepercayaan Polri sempat anjlok. Waktu itu kurang lebih sebulan setelah kasus Sambo muncul ke publik,” kata Burhanuddin dalam acara virtual “Rilis Indikator: Evaluasi Publik atas Kinerja Lembaga Penegak Hukum dan Perpajakan, Minggu (2/7).
Berdasarkan data Indikator, tingkat kepercayaan pada Polri turun menjadi 69,6% pada Agustus 2022. Tingkat kepercayaan ini terus turun hingga mencapai 60,5% pada November 2022. Ini menjadi tingkat kepercayaan terhadap Korps Bhayangkara terendah sejak 2015.
Polri memang menghadapi dua kasus besar yang melibatkan mantan dua jenderal polisi dalam periode tersebut. Kasus pertama adalah pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo dan kedua adalah kasus jual beli narkoba Teddy Minahasa.
Tingkat kepercayaan terhadap Polri perlahan membaik dan mencapai 70,8% pada Februari 2023. Usai Ferdy Sambo divonis seumur hidup, tingkat kepercayaan mencapai 73,2% pada Maret 2024.
Hasil survei juga menunjukkan mayoritas responden percaya Polri mampu melakukan pembenahan internal. Rinciannya adalah 66,8% cukup percaya dan 2,9% sangat percaya.
Meski begitu, publik juga mencatat masih banyak hal yang perlu dibenahi dalam kinerja Polri. Pemberantasan pungutan liar (pungli) menjadi hal utama yang masyarakat nilai perlu dibenahi. Selain itu, masyarakat menilai perlu ada pembenahan kinerja anggota, pelayanan, dan perbaikan internal.
Survei Indikator melibatkan 1.220 sampel dari 34 provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Ukuran sampel ini memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Responden dalam survei diwawancarai tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.