Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY berpandangan pembangunan Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara terkesan dipaksakan. Menurut AHY kondisi masyarakat saat ini sedang tidak baik-baik saja, terutama di bidang ekonomi sehingga sulit mengubah fokus pembangunan pada IKN.
AHY menilai secara umum ruang fiskal pemerintah sudah semakin sempit, utang negara kian besar. Selain itu, menurut AHY investasi pun tidak mengalir deras seperti yang diharapkan lantaran masing-masing negara investor tengah mengukur diri karena prospek dari proyek tersebut.
"Ada kekhawatiran nanti kalau bukan saya, bukan kita, nanti diklaim oleh yang lainnya," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (14/7).
Berdasarkan pandangan tersebut, AHY berpesan pada fraksi Demokrat di DPR untuk memberikan catatan-catatan kritis terkait pembangunan IKN. Namun yang digarisbawahinya terkait pembangunan yang terkesan kejar target sebelum 2024. Lebih jauh AHY mengatakan yang harus menjadi fokus utama pemerintah saat ini yaitu permasalahan ekonomi di masyarakat dibanding proyek yang banyak memakan anggaran negara.
"Saya khawatir nanti itu enggak jadi, enggak sukses, rakyat kita menderita. Kita pengin tidak memilih, pengennya jalan semua. Tapi unfortunately, ya kita harus memilih saat ini," kata AHY.
Pembangunan IKN memang menjadi salah satu program prioritas Presiden Joko Widodo. Presiden berharap IKN sudah mulai bisa digunakan pada 2024 akhir. Jokowi menyatakan pembangunan IKN bernilai strategis untuk mendukung percepatan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia.