Pemerintah Ungkap Keuntungan Bila Indonesia Gabung Jadi Anggota BRICS

ANTARA FOTO/REUTERS/Ueslei Marceli
Presiden Brazil Jair Bolsonaro, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping, berpose untuk foto bersama saat mereka tiba untuk KTT BRICS di Brasilia, Brazil, Kamis (14/11/2019).
Penulis: Ira Guslina Sufa
19/8/2023, 13.13 WIB

Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengungkapkan keuntungan yang diperoleh Indonesia jika bergabung dengan aliansi dagang negara-negara Brazil, Rusia, India, China, Afrika Selatan atau BRICS. Menurut Jerry dengan menjadi anggota BRICS Indonesia punya  kesempatan memperluas pasar non-tradisional baik ke Afrika maupun Amerika Latin.

“Fokusnya beda kan dengan apa yang kita lakukan di ASEAN, di APEC atau G20. Ada region baru, kita bisa namakan nontradisional, ada Brasil di Amerika Latin, ada Afrika Selatan di Afrika,” kata Jerry seperti dikutip dari Antara, Sabtu (19/8). 

Meski demikian, Jerry belum memastikan apakah Indonesia sudah memutuskan untuk bergabung atau tidak dengan BRICS. Jerry hanya  mengatakan memang ada kesempatan dan potensi untuk bergabung dengan BRICS.

“Kalau itu tanya ke Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Cuma intinya ketertarikan itu ada, potensi itu jelas, dan opportunity-nya ada,” ujar Jerry.

Jerry menjelaskan bahwa jauh sebelum BRICS sudah ada Kerangka Kerja Sama Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) ataupun Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP). Kemudian terdapat wacana yang menyebutkan bahwa semestinya terdapat dua negara berinisial "I" dalam BRICS yakni India dan Indonesia.

Menurut Jerry salah satu faktor yang membuat Indonesia bisa bergabung di BRICS adalah pertimbangan populasi. Ia menyebut jumlah populasi yang dimiliki Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di dunia seperti negara-negara anggota BRICS lainnya.

“Yang namanya pedagang, ekonomi global tidak boleh lepas dari populasi. Coba Brazil, dia nomor 5 atau 6, Rusia, ya tidak sebanyak kita tapi juga populasinya besar, India nomor 1 mungkin, Afrika Selatan di Afrika paling besar,” jelas Jerry.

Menurutnya, salah satu syarat menjadi negara kuat adalah populasi yang besar. Hal itu dicontohkan India yang saat ini terus bertumbuh karena memanfaatkan produktivitas dari populasinya,

Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo pada awal Agustus 2023 lalu pernah mengungkapkan bahwa dirinya akan memutuskan terkait kemungkinan Indonesia bergabung dengan BRICS. Sementara itu, BRICS akan segera menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada 22-24 Agustus di Johannesburg, Afrika Selatan di bawah Presidensi Afrika Selatan.

Adapun Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada pertengahan Juli lalu mengatakan Presiden Jokowi akan menghadiri secara langsung Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS di Afrika Selatan pada akhir Agustus 2023. 

Reporter: Ira Guslina Sufa