Beda Sikap NasDem dan Demokrat Tanggapi Turunnya Elektabilitas Anies

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nym.
Bakal calon presiden Anies Baswedan (kiri) menyapa relawan saat kunjungan ke Rumah Temu Relawan Duren Tiga di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Lavinda
25/8/2023, 19.49 WIB

Sejumlah lembaga melaporkan hasil survei bahwa elektabilitas bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan kian tergerus menjauh dari dua kandidat capres lainnya, yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Partai NasDem dan Partai Demokrat sebagai partai pengusung menanggapi temuan survei secara berbeda.

Wakil Sekretaris Jenderal atau Wasekjen Partai Demokrat Renanda Bachtar menilai seluruh pihak tak boleh menganggap remeh temuan survei.

"Tentu rujukan kami pasti survei, walaupun kami tahu survei bermacam-macam tapi kalau 24 lembaga survei memotret memang Mas Anies di posisi ke tiga maka kita tentu tidak boleh anggap sepele," kata Renanda di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (25/8).

Menurutnya, partai pengusung harus responsif menanggapi temuan survei yang menunjukkan terkikisnya elektabilitas Anies. Salah satu langkahnya, kata Renanda, dapat diantisipasi dengan segera dideklarasikannya cawapres Anies.

"Kami yakin itu bisa terjadi nanti memang kalo segera deklarasi," katanya.

Berdasarkan survei Litbang Kompas, elektabilitas Anies Baswedan kian tertinggal dari dua kandidat lainnya yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Dalam simulasi tiga nama survei itu, elektabilitas Anies sebesar 19,2%, tertinggal dari Prabowo 31,3%, dan Ganjar dengan nilai 34,1%. Pun dengan simulasi head to head, menurut survei tersebut, Anies kalah jika berhadapan dengan Ganjar maupun Prabowo.

Beda Respons Surya Paloh

Berbeda dengan Renanda, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meragukan hasil survei yang menunjukkan melemahnya elektabilitas Anies.

"Apakah benar apa yang digambarkan oleh katakanlah lembaga-lembaga survei yang menempatkan komposisi ranking Anies Baswedan, tetap di urutan ketiga," kata Surya Paloh usai Pertemuan Koalisi Perubahan di Jakarta, Kamis (24/5) malam, dikutip dari Antara.

Paloh menyebut, temuan survei itu menjadi pembahasan yang dibicarakan dalam pertemuan dengam Anies bersama Tim 8 koalisi pendukungnya kemarin.

"Dari apa yang kami pahami ini terjadi diskusi yang cukup menarik. Sejujurnya, dengan segala hormat kami kepada lembaga-lembaga survei, banyak juga yang tidak tepatnya," katanya.

Reporter: Ade Rosman