Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal melaporkan dugaan penyalahgunaan rumahnya oleh sejumlah orang. Ia menduga rumah yang berlokasi di Jalan Kemang IV Nomor 4-B, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan itu sempat menjadi sarang sindikat penipuan online internasional.
Melalui unggahan di Instagram pribadinya @dinopattidjalal, ia menggambarkan kondisi rumah yang disewakannya itu. Ia menyebut, dari jumlah tempat tidur yang terlihat, rumah tersebut ditinggali sekitar 30 orang.
"Dari bukti produk-produk yang tertinggal di rumah, para pelakunya nampaknya imigran dari luar negeri yang berbahasa Mandarin. Para penjahat ini semuanya sudah kabur, dan rumah sudah kosong, ditinggal dalam keadaan rusak," kata Dino seperti dikutip, Senin (28/8).
Dino memperkirakan para pelaku telah kabur sejak 3 bulan lalu. Hal tersebut berdasarkan adanya tagihan listrik yang tak dibayar.
"Penyewa rumah yang namanya ada dalam kontrak sewa (seorang WNI yang digunakan sebagai front) setelah dicek polisi ternyata menggunakan KTP palsu " kata Dino lagi.
Ia pun menyebut telah melapor kasus itu ke Polres Jakarta Selatan. Lebih jauh, Dino meminta Direktorat Jenderal Imigrasi untuk memburu para pelaku. "Interpol juga perlu di-alert," kata Dino.
Kapolsek Mampang Prapatan Polres Metro Jakarta Selatan Kompol David Yunior Kanitero membenarkan laporan itu. Ia mengatakan telah mendatangi lokasi kejadian.
Setelah melakukan pengecekan, ia menyebut tak ada barang yang diambil. "Kemudian sudah kami cek juga nomor HP si penyewanya itu sudah mati, ketika kami hubungi. Terus begitu cek KTP-nya itu juga tidak teregistrasi resmi di Dukcapil," kata David, saat dikonfirmasi awak media, Senin (28/8).
David menyebut, kontrak masih tersisa sekitar 5 bulan. Hal itu membuat rumah tidak serta merta bisa dibersihkan. David pun mengatakan telah mencoba menghubungi broker yang menghubungkan dengan penyewa terdahulu.
"Jadi kami sempat hubungi broker, supaya broker acc, apabila membereskan dengan si penyewa sudah bisa dihubungi lagi didampingi oleh anggota polsek sama-sama bereskan antara pak Dino, broker, sama Polsek mendampingi atau menyaksikan," kata David.
Belum Bisa Memastikan Pidana
David mengatakan, saat ini kepolisian belum bisa memastikan bahwa peristiwa tersebut merupakan penipuan online. Hal itu lantaran kepolisian belum mengantongi bukti yang cukup.
"Kami enggak bisa membuktikan bahwa itu penipuan online. Sudah kosong tempatnya, hanya tersisa barang-barang. Hanya saja dugaan untuk pemalsuan KTP (penyewa), ada," kata David.
Lebih jauh ia mengatakan kepolisian akan menindaklanjuti laporan Dino. Kepolisian akan menyelidiki lebih lanjut untuk mendapatkan tambahan informasi.