Anies Sebut Istilah Wakanda di Medsos Cerminkan Demokrasi Tak Sehat

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/hp.
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan (kanan) saat mengikuti lomba tarik tambang di Waduk Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (17/8/2023).
Penulis: Ade Rosman
Editor: Yuliawati
29/8/2023, 18.39 WIB

Bakal calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan menilai demokrasi di Indonesia dalam kategori kurang sehat. Dia menyebut masyarakat terbiasa menerapkan self-censorship atau menyensor diri sendiri ketika melontarkan kritik terhadap pemerintah.

Anies memaparkan masyarakat kerap menggunakan istilah Konoha maupun Wakanda di media sosial untuk menyamarkan nama Indonesia. Konoha merupakan nama suatu desa di anime Naruto. Sedangkan wakanda adalah sebuah negara fiksi buatan Marvel Comics.

“Nah ini yang sekarang menjadi masalah, karena kita menyaksikan kalau di sosial media, banyak sekali yang mau tulis (mengkritisi pemerintah) itu sebutnya Konoha, Wakanda, begitu,” kata Anies saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP UI 2023, pada Selasa (29/8).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kebiasaan penggunaan istilah tersebut cerminan rasa takut dan tidak merasa bebas.  Dia menerangkan bahwa terdapat dua sistem yakni demokratik dan non-demokratik.

Pilar dari non-demokratik adalah rasa takut. "Karena itu perhatikan, rezim-rezim otoriter pasti menggunakan rasa takut untuk menjalankan kekuasaannya," katanya.

Anies menekankan demokrasi tak hanya dilihat dari perhelatan Pemilu. Namun, demokrasi yang sehat terlihat dengan tumbuhnya nilai-nilai kebebasan berekspresi yang tanpa rasa takut. 

"Sistem demokrasi itu pilarnya trust atau kepercayaan, demokrasi mengandalkan keterbukan, kebebasan dan kepercayaan," kata Anies. 

Merespons pidato Anies, Ketua DPP PDIP Said Abdullah membantah pernyataan bakal calon presiden Anies Baswedan yang menyebut terancamnya kebebasan berbicara di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Saya tidak setuju, kurang apa sih (pernyataan) abang kita Rocky Gerung, tapi Bapak Presiden biasa-biasa saja," kata Said kepada wartawan di Kompleks Parlemen.

Hanya saja, kata Said, Jokowi merasa sedih lantaran perkataan Rocky seakan kehilangan budi pekerti. Namun, meski begitu tak ada larangan untuk mengemukakan pendapat selama tak melanggar hukum. "Pak Anies teriak-teriak juga di medsos juga dan tidak dilarang juga, jadi apa masalahnya?" kata Said.

Reporter: Ade Rosman