Kualitas udara kota-kota besar di Indonesia pagi ini terpantau tidak sehat seiring polusi udara yang terus memburuk. Menurut data IQAir, Palembang menjadi kota dengan kualitas udara terburuk pagi ini berdasarkan pemantauan pada pukul 08.00 wib.
Indeks kualitas udara Palembang terpantau mencapai 186, yang masuk dalam kategori merah atau tidak sehat. Menurut IQAir, konsentrasi particulate matter atau PM2.5 kota Palembang pagi ini mencapai 20,8 kali di atas panduan kualitas udara tahunan WHO atau sangat tidak sehat.
Konsentrasi PM2.5 Palembang terpantau mencapai 104 mikrogram per meter kubik (µg/m&³3;), sedangkan konsentrasi polutan nitrogen dioksida 4 µg/m&³3;. IQAir memperkirakan kualitas udara Palembang tidak sehat hingga Minggu (10/9) dengan indeks kualitas udara di atas 150.
Adapun beberapa kota lain di Indonesia yang kualitas udaranya tidak sehat pagi ini yaitu Depok dengan indeks kualitas udara 182, Tangerang Selatan (177), Kabupaten Serang (173), Karawang (168), Cileungsi (167), Surabaya (167), Terentang (167), Sampit (164), Tangerang (163), serta Jakarta (161).
Pemerintah terus berupaya menekan tingkat polusi udara, terutama di DKI Jakarta yang saat ini tengah menyambut perhelatan KTT ASEAN ke-43, yang akan dihadiri banyak pemimpin negara-negara dunia.
Operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), sektor transportasi dan industri dituding sebagaiSumber polusi udara utama di Jakarta.
Oleh karena itu untuk menekan polusi pemerintah melakukan sejumlah upaya seperti menurunkan kapasitas produksi listrik PLTU Suralaya di Cilegon, mengenakan sanksi administratif kepada industri atau pabrik terkait pengelolaan emisi, dan memberlakukan tilang emisi kendaraan bermotor.