Bank BSI Ditabalkan Masuk Katadata Corporate Sustainability Awards

Katadata
Direktur Kepatuhan & SDM BSI Tribuana Tunggadewi menerima Katadata Corporate Sustainability Awards 2023 di Jakarta, Selasa (26/9).
Penulis: Yandi M. Rofiyandi
27/9/2023, 13.25 WIB

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI) sukses memboyong “Katadata Corporate Sustainability Awards 2023”. Penghargaan ini merupakan apresiasi kepada perusahaan-perusahaan yang menerapkan sistem berkelanjutan serta berbagai inisiatif untuk meningkatkan dampak positif bagi lingkungan.

“Sebagai bank syariah terbesar di Indonesia dan Top 10 Global Islamic Bank, BSI memperlihatkan komitmen dalam menerapkan sustainable finance and banking. BSI menciptakan sinergi antara pertumbuhan bisnis, manfaat untuk umat dan nasabah, kesejahteraan lingkungan dan masyarakat secara luas, dan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” demikian keterangan Katadata Insight Center (KIC) dalam pemberian penghargaan pada 26 September 2023 di Jakarta. 

Beberapa hal yang menjadi pertimbangan KIC dalam penghargaan ini di antaranya komitmen dan inovasi perusahaan dalam aksi hijau seperti transisi energi bersih. Demikian juga aksi korporasi dalam merealisasikan langkah produksi yang rendah emisi, pembiayaan berkelanjutan, dan sebagainya.

Di tahun ini, Katadata memberikan anugerah “Katadata Corporate Sustainability Awards” ke perusahaan di tujuh sektor, yaitu keuangan (finance), pertambangan (mining), perkebunan (plantation), makanan dan minuman (food and beverage), transportasi & logistik (transportation and logistic), bahan kimia (chemicals), dan energi (energy).

Sustainability sebagai bagian Nafas dan Jiwa BSI  

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada 2021. BSI lahir melalui penggabungan tiga bank syariah besar di Indonesia yakni PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah dan PT Bank BRI Syariah Tbk. Bank ini mengemban amanah besar untuk perkembangan perbankan syariah nasional dan memberikan energi baru untuk Indonesia.

Untuk menjalankan amanah itu, BSI mutlak mengimplementasikan sustainable finance and banking. Ada tiga fokus dalam implementasi sustainable finance and banking, yaitu business refocusing, fixing the fundamentals, dan strengthen enablers. Pilar itu memperlihatkan bahwa keberlanjutan atau sustainability sudah menjadi bagian nafas, jiwa, serta suatu kesatuan dalam operasional perusahaan BSI. 

Prinsip menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan sosial demi keberlanjutan umat manusia sejalan dengan tujuan syariah atau maqoshid syariah. Tujuan syariah itu terdiri dari hifdz diin (menjaga agama), hifdz nafs (menjaga jiwa), hifdz aql (menjaga akal), hifdz nasb (menjaga keturunan) dan hifdz maal (menjaga harta).

BSI berkomitmen mewujudkan perbankan syariah yang menjadi cerminan dari Islam yang rahmatan lil alamin. Dengan kata lain, BSI menjadi rahmat bagi semesta alam melalui implementasi sustainable finance and banking yang mampu menciptakan sinergi antara pertumbuhan bisnis, manfaat untuk umat dan nasabah, kesejahteraan lingkungan dan masyarakat secara luas, dan pencapaian SDGs. 

“Bagi perbankan syariah, sustainability dan environment-social-governance (ESG) menjadi suatu kesatuan dalam operasional perusahaan,” kata Direktur Utama BSI, Hery Gunardi. 

Penerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan kunci BSI dapat menjaga kinerja positif sepanjang 2023. Di tengah kondisi perekonomian yang penuh tantangan, BSI berhasil mencatatkan kinerja pertumbuhan laba semester pertama tahun ini. BSI berhasil mengungguli bank bank lain di sektor perbankan nasional, bahkan bank-bank konvensional.

BSI berhasil mencatatkan pertumbuhan laba 32,41 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 2,82 triliun. Sepanjang semester satu, pembiayaan yang berkualitas dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh positif. Hingga Juni 2023, BSI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 221,90 triliun atau tumbuh 16,00 persen yoy, yang didominasi oleh segmen ritel sebesar Rp 158,38 triliun.

Pertumbuhan pembiayaan BSI yang impresif juga sejalan dengan kualitas pembiayaan yang terjaga, yang tercermin dari NPF gross sebesar 2,31 persen atau membaik dari posisi tahun sebelumnya sebesar 2,78 persen. Hal ini juga berdampak baik pada cost of financing (CoC) menjadi 1,55 persen. Hal itu menjadi penanda kepercayaan publik, serta keberhasilan dalam menjangkau nasabah, dari sisi jasa finansial maupun sosial. 

Tentang Katadata Corporate Sustainability Awards 2023

Dalam rangkaian acara Katadata SAFE (Sustainability Action for the Future Economy) 2023, Katadata memberikan apresiasi “Katadata Corporate Sustainability Awards”. Penilaian tersebut dilakukan terhadap perusahaan publik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan beberapa perusahaan negara (BUMN) yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia. 

Pada tahun ini, Katadata memperluas penilaian dari sebelumnya tiga sektor menjadi tujuh sektor industri. Ketujuh industri tersebut, yaitu keuangan, pertambangan, perkebunan, makanan dan minuman, transportasi dan logistik, bahan kimia, dan energi.

Penilaian utama “Katadata Corporate Sustainability Index” berdasarkan pada ketersediaan data setiap perusahaan dari Laporan Keberlanjutan (sustainability report) terbaru dan dapat diakses melalui situs perusahaan per Juni 2023.

Perusahaan-perusahaan menyiapkan laporan keberlanjutan tersebut sesuai dengan standar Global Reporting Initiative (GRI). Laporan keberlanjutan itu juga untuk memenuhi persyaratan dari Peraturan OJK (POJK) No. 51/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik dan SEOJK No, 16/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

Secara umum, Katadata menilai aspek ESG (environmental, social, dan governance), yang meliputi sub-aspek pelaporan biaya lingkungan hidup, material ramah lingkungan, energi, keanekaragaman hayati, emisi, limbah dan efluen. Selanjutnya aspek lain yang dinilai, yaitu pengaduan lingkungan, air, pembiayaan (khusus sektor keuangan), ketenagakerjaan dan masyarakat, tata kelola berupa sertifikasi dan keberagaman dewan direksi. 

Selain menghargai komitmen perusahaan di sektor sustainability, pemberian apresiasi ini juga untuk mendorong perusahaan agar memaparkan data-data secara lengkap. Hasil penilaian tersebut bentuk dukungan terhadap pembiayaan berkelanjutan dari lembaga pembiayaan, serta rujukan untuk bisnis berkelanjutan dari hulu hingga hilir.

SAFE Forum 2023 akan menghadirkan lebih dari 40 pembicara yang akan mengisi 15 lebih sesi dengan berbagai macam topik. Mengangkat tema "Let's Take Action", #KatadataSAFE2023 menjadi platform untuk memfasilitasi tindakan kolaboratif dari berbagai pemangku kepentingan yang disatukan oleh misi menjadikan Indonesia sebagai negara yang lebih hijau. Informasi selengkapnya di sini.