Sejumlah Wilayah Dikepung Kebakaran Hutan, Ini Daftarnya

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Petugas Manggala Agni Daops Banyuasin menarik selang air untuk memadamkan kebakaran lahan di Desa Muara dua, Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Kamis (21/9/2023).
2/10/2023, 15.05 WIB

Kebakaran hutan terus melanda sejumlah wilayah Indonesia akibat cuaca kering. Terbaru, api melanda kawasan Gunung Lawu, Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.

Dari laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), luas lahan yang terbakar di gunung tersebut telah mencapai 200 hektare. Akibat kejadian tersebut, Bupat Kabupaten Ngawi menetapkan status tanggap darurat.

"Titik api muncul di Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo, Kecamatan Jogorogo, kawasan Gunung Gede area Gunung Lawu sisi utara Ngawi," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ngawi Prila Yuda Putra dikutip dari Antara, Senin (2/10).

Sebelumnya, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terpaksa ditutup usai kebakaran yang melanda 989 hektare lahan Bromo. Kejadian ini berawal dari sebuah acara prewedding yang digelar beberapa orang.

Mereka menyalakan suar, namun apinya mengenai rumput kering sehingga merembet di area Bukit Teletubbies. Saat ini polisi telah menetapkan manajer wedding organizer tersebut sebagai tersangka.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Situ Nurbaya mengatakan kebakaran hutan saat ini bersamaan dengan puncak musim kemarau pada September. Ia mengatakan kebakaran terjadi di Jawa, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, hingga Sumater Selatan.

"Saya mengkhawatirkan di Jawa, banyak kebakaran terjadi di taman nasional," kata Siti di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (30/9).

Berikut daftar kebakaran hutan yang baru saja terjadi:

Bromo

Kebakaran terjadi di Bukit Teletubbies, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Jawa Timur pada Rabu (6/9). Kebakaran dipicu percikan suar dari proses pemotretan prewedding.

Percikan suar yang mengenai rumput kering memicu kebakaran besar. Total, 989 hektare lahan yang terbakar.

Upaya pemadaman api kebakaran Gunung Bromo (ANTARA FOTO/Muhammad Mada/hp.)

Akibatnya, polisi menetapkan satu orang tersangka dalam kasus ini. Saat ini,kasus kebakaran tersebut telah diusut langsung oleh Polda Jawa Timur.

Baluran

Kebakaran hutan juga terjadi di Taman Nasional Baluran, Situbondo, Jawa Timur sejak Senin (25/9) hingga Rabu (27/9). Kekeringan dan angin dengan cepat membuat titik api meluas.

Dampaknya, 180 hektare lahan hutan hangus terbakar. Saat ini kawasan tersebut telah dibuka lagi usai proses pemadaman selama lima hari.

Gunung Lawu

Bupati Ngawi menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan Gunung Lawu hingga 13 Oktober 2023. Api berasal dari Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Manyul dan Campur Rejo.

Kebkaran hutan Gunung Lawu (ANTARA FOTO/Siswowidodo/tom.)

Dengan cepat, api meluas di sejumlah titik dan membakar 30 hektare lahan. Upaya pemadaman saat ini melibatkan 130 petugas gabungan.

Kalimantan Tengah

Kebakaran hutan juga terjadi di wilayah perbatasan Kota Palangka Raya dengan Kabupaten Pulang Pisau di Provinsi Kalimantan Tengah. Tak hanya itu, kebakaran hutan juga terjadi di Sampit, Kotawaringin Timur.

Akibat kebakaran, kabut asap melanda Sampit. Bahkan jarak pandang di wilayah tersebut pada Senin (2/10) hanya kurang dari 10 meter.

Upaya pemadaman karhutla di Kalimantan Tengah (ANTARA FOTO/Auliya Rahman/tom.)

Untuk menangani kebakaran, Badan Penanganan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah menyiapkan enam helikopter. Keenam helikopter akan digunakan untuk memadamkan karhutla di Palangkaraya dan Sampit.

Jambi dan Sumsel

Kebakaran hutan juga terjadi di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan. Kebakaran tersebut mengakibatkan provinsi tetangga mereka seperti Riau dan Sumatera Barat terkena kabut asap.

Di Sumsel, titik api terbanyak berada di Ogan Komering Ilir yakni 25 titik. Sedangkan titik panas di Jambi hingga September 2023 mencapai 714.

Bahkan Pemerintah Provinsi Jambi telah mengeluarkan surat edaran agar siswa SMA dan SMK mengalihkan proses belajar menjadi daring. Hal ini untuk menghindari kualitas udara yang tak sehat karena kabut asap.