Israel menyatakan tak ada bantuan kemanusiaan hingga pasokan listrik ke Jalur Gaza. Bantuan akan diberikan hanya jika Hamas membebaskan seluruh sandera yang diculik pada serangan akhir pekan lalu.
Israel tengah bersiap melancarkan invasi darat ke Gaza untuk membalas penyerangan yang dilakukan Hamas akhir pekan lalu. Saat ini, mereka telah memblokade Gaza.
"Sakelar listrik tidak akan dinyalakan, keran air tidak akan dibuka, dan truk bahan bakar tidak akan masuk,” kata Menteri Energi Israel, Israel Katz seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (11/10).
Israel saat ini terus membombardir Gaza sehingga saat ini 1.200 orang menjadi korban. Tak hanya itu, sejak bombardir, enam distrik di Gaza telah hancur.
Selain itu, 18 fasilitas kesehatan dan 20 ambulans terkena dampak. Serangan balik Israel juga mengakibatkan 339 ribu orang mengungsi.
Media Palestina juga melaporkan pemboman tersebut menewaskan saudara laki-laki Mohammed Deif, komandan militer Hamas. Seorang komandan senior Jihad Islam Palestina juga tewas akibat serangan Israel.
Penduduk jalur Gaza juga telah diberitahu bahwa rumah sakit tak lagi menerima pasien, kecuali untuk kasus darurat. Hal ini bersamaan dengan terputusnya pasokan listrik.
Di Israel, jumlah korban tewas juga meningkat jadi 1.200 orang. Saat ini, militer tengah mempersiapkan serangan darat, namun mereka menunggu arahan pemerintah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat ini telah membentuk kabinet perang yang juga mencakup oposisi sebagai anggotanya. Salah satu yang bergabung adalah Partai Persatuan Nasional yang berhaluan tengah.
"Ini bukan kemitraan politik melainkan kesatuan nasib," kata pemimpin Partai Persatuan Nasional Benny Gantz.