Jokowi: Jangan Coba-Coba Intervensi Pemilu 2024, Jelas Sangat Sulit

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/YU
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato saat ground breaking kompleks perkantoran Bank Indonesia di Ibu Kota Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (2/11/2023).
8/11/2023, 11.09 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji pelaksanaan Pemilu 2024 bebas dari intervensi pihak manapun. Hal itu tak terlepas dari peran para saksi yang hadir  dan mengawasi pemilihan di tempat pemungutan suara (TPS).

Pemerintah juga menerjunkan aparat keamanan dari satuan Polri dan TNI untuk berjaga di sekitar area TPS untuk menjamin keamanan pada hari pencoblosan. Jokowi yakin peran saksi dan aparat keamanan serta media dapat menekan intervensi.

"Jadi jangan ada yang mencoba-coba untuk mengintervensi, karena jelas sangat sangat sulit," kata Jokowi saat memberikan sambutan Pembukaan Rakornas Penyelenggaran Pemilu yang disiarkan oleh Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (8/11).

Jokowi mengatakan pemilu tahun depan merupakan pesta demokrasi terbesar sepanjang sejarah Republik Indonesia, dengan total 840 ribu TPS yang tersebar dari Aceh sampai Papua. Kondisi tersebut memicu hadirnya beragam tantangan dalam pelaksanaan Pemilu 2024.

"Bagaimana agar tata kelola pemilu ini akuntabel berintegritas, juga mekanisme distribusi, mekanisme pengamanan," ujarnya.

Agar pelaksanaan Pemilu tahun depan berjalan lancar, pemerintah telah menaikkan anggaran Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) hingga 200% untuk pengadaan sistem teknologi terkini. Fasilitas tersebut diharap mempu mengawasi jalannya pemilihan suara secara lebih detail dan transparan.

"Harus juga dicek, harus diawasi, harus turun ke lapangan untuk melihat. Kalau bisa gunakan teknologi terkini karena tadi anggarannya sudah naik," kata Jokowi.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga berjanji mewujudkan kontestasi yang berkualitas, damai, serta tak diwarnai hoaks. Ia juga berharap perangkat pemilu tegas dalam mengawasi kemungkinan buruk.

"Harus berani mengawasi, kalau ada yang tidak tegas, berani meluruskan," katanya.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu