Keluarga Kiai Haji Ahmad Mustofa Bisri atau kerap disapa Gus Mus mengatakan tak ada pertemuan Majelis Permusyawaratan Rembang seperti yang disebutkan dalam selebaran yang tersebar luas di media sosial. Menantu Gus Mus, Wahyu Salvana atau kerap disapa Gus Wahyu mengatakan Gus Mus tak pernah mengundang nama-nama yang disebutkan dalam selebaran untuk menggelar acara.
Mewakili Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin Leteh, Gus Wahyu mengatakan Gus Mus tak tahu-menahu ihwal Majelis Permusyawaratan Rembang. "Kami juga terkejut mengetahui adanya selebaran itu," kata dia, Minggu (12/11).
Ia mengatakan tak ada acara istimewa di pondok pesantren yang dikelola keluarga Gus Mus itu. "Tak ada acara istimewa di kediaman Gus Mus," kata dia.
Ia menyebutkan agenda pada Minggu serupa dengan agenda sebagaimana biasanya. Ia mengatakan Gus Mus hanya menerima tamu yang sowan untuk bersilaturahmi saja. "Seperti biasa saja," kata dia.
Ia mengajak seluruh pihak untuk berpikir jernih dalam situasi nasional seperti saat ini dan tidak mencatut nama orang, apalagi dibawa-bawa ke ranah politik. "Bisa dibilang kami ini merdeka. Keluarga pesantren memberikan kebebasan untuk memilih," kata dia.
Sementara itu, usai temu singkat dengan para tokoh di kediaman Gus Mus, salah satu yang hadir Goenawan Mohamad mengatakan sowan ke Gus Mus dilakukan untuk berbagi rasa, saling menularkan semangat supaya kembali lagi ada kepercayaan kepada sesama di bangsa dan negara ini. "Sebab, zaman sekarang kepercayaan kepada sesama sangat tipis," kata dia, Minggu (12/11).
Pertemuan ini diselenggarakan untuk berbagi perasaan dan saling mendukung dalam keprihatinan tentang keadaan politik sekarang. "Politik yang sibuk jual beli loyalitas, politik yang memungkinkan skandal Mahkamah Konstitusi, politik sebagai usaha yang tanpa nilai dan disibukkan tipu-menipu," kata dia.
Menurut Goenawan, meski tak seluruh tokoh hadir, namun seluruh nama yang disebutkan dalam rapat tersebut setuju. "Tidak semua datang, tetapi semua setuju," kata dia.