PT Kereta Cepat Indonesia China atau KCIC menaikkan harga tiket kereta cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh mulai Desember. Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyad mengatakan kenaikan harga tiket kereta cepat whoosh berkisar 33% hingga 66%.
Menurut Slamet meski mengalami kenaikan, harga tiket kereta Whoosh itu masih mendapat promo. Sesuai rencana harga tiket kereta cepat whoosh akan naik dari Rp 150.000 menjadi Rp 200.000 per perjalanan untuk hari Senin - Kamis, dan Rp 250.000 per perjalanan pada Jumat - Minggu.
"Kereta Cepat Whoosh adalah layanan kereta komersial sehingga penetapan tarifnya akan menggunakan strategi dynamic pricing dan mengikuti demand penumpang, saat high season atau low season," kata Dwiyana seperti dikutip dari keterangan resmi, Sabtu (25/11).
Dwiyana mengatakan peningkatan harga tersebut merupakan pendekatan responsif KCIC. Menurutnya, langkah tersebut akan memungkinkan perseroan mengoptimalkan layanan, mengelola kapasitas secara efektif, dan mempertahankan standar layanan.
Selain kenaikan harga, Dwiyana berencana untuk meningkatkan jumlah perjalanan harian Whoosh dari 36 perjalan menjadi 40 perjalanan. Angka tersebut ditambah menjadi 48 perjalanan pada Jumat - Minggu.
Secara total sejak awal beroperasi pada 17 Oktober 2023 hingga 22 November 2023 lalu, Kereta Cepat Whoosh telah melayani penumpang sebanyak 491 ribu orang. Rata-rata penumpang tertinggi mencapai 21 ribu per hari pada saat akhir pekan dan 18 ribu per hari pada saat hari kerja. Okupansi rata-rata Whoosh mencapai antara 88% sampai 99% pada setiap rangkaian yang dioperasikan.
Dwiyana mengatakan angka tersebut menunjukan kepercayaan dan minat masyarakat yang positif pada Whoosh. Oleh karena itu, KCIC menerbitkan beberapa inovasi layanan, seperti pemesanan rombongan hingga program kerja sama dengan lokasi wisata.
Sebelumnya, Dwiyana mencatat sebagian besar atau 53% tujuan penumpang Whoosh adalah liburan. Total penumpang sejak beroperasi komersial hingga 14 November 2023 mencapai 352 ribu orang. Sebanyak 23% dari total penumpang tersebut memakai Whoosh untuk urusan bisnis.
Dengan demikian sebanyak 76% atau 267.520 penumpang memakai kereta cepat untuk melakukan kegiatan ekonomi. Sisanya memakai Whoosh untuk kegiatan pendidikan, komuter, dan lainnya.
Selain itu, sebanyak 48% dari pengguna Whoosh sebelumnya memakai kendaraan pribadi untuk bepergian antara Jakarta dan Bandung. Dwiyana menyebutkan ada pergeseran penggunaan transportasi pribadi ke massal.