Panglima TNI akan Usulkan Nama Doni Monardo jadi Pahlawan Nasional

ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/foc.
Sejumlah prajurit TNI mengusung peti jenazah Mantan Kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo saat prosesi pemakaman di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta, Senin (4/12/2023).
4/12/2023, 20.21 WIB

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Agus Subiyanto akan mengusulkan Doni Monardo sebagai calon pahlawan nasional. Kajian ini karena menurutnya Doni berjasa dalam penanggulangan pandemi Covid-19.

Tak hanya itu, Agus juga membuka kemungkinan nama Doni Monardo diabadikan sebagai nama gedung atau prasarana lain di lingkungan TNI.

Doni Monardo meninggal dunia pada Minggu (3/12) pada usia 60 tahun. Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, Senin (4/12).

"Ada aturannya dari bidang personel, nanti kami akan mengusulkan,” kata Agus Subiyanto usai pemakaman Doni Monardo di Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, Senin (4/12) dikutip dari Antara.

Di kesempatan yang sama, Menteri Sosial Tri Rismaharini menilai Doni layak diusulkan sebagai Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya. Meski demikian, Risma menjelaskan nama calon pahlawan perlu diusulkan dari daerah mereka berasal.

"Pak Doni sangat rendah hati, beliau tidak mau menonjol-nonjolkan, dedikasinya dan kerjanya bisa dirasakan,” kata Risma.

Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan usulan nama calon Pahlawan Nasional harus melewati rangkaian tahapan.

Muhadjir mengatakan hal tersebut harus melalui kesepakatan keluarga, lalu instansi asal calon pahlawan, usulan daerah, hingga evaluasi dan seminar. "Baru kita lihat layak atau tidaknya sebagai Pahlawan Nasional," katanya.

Karir Doni Monardo

Doni Monardo lahir di Cimahi, Jawa Barat pada 10 Mei 1963. Iamenempuh pendidikan tingkat menengah atas di SMA Negeri 1 Padang pada 1981.

Usai lulus dari pendidikan menengah atas, Doni melanjutkan pendidikan di Akademi Militer atau Akmil, mengikuti jejak ayahnya, Letkol CPM Nasrul Saad. Doni lulus dari Akmil pada 1985.

Usai lulus, Doni bergabung dengan Komando Pasukan Khusus atau Kopassus dan bertugas di wilayah konflik seperti Aceh dan Timor Timur. Tahun 2001, ia bergabung dengan Pasukan Pengamanan Presiden atau Paspampres dan memegang posisi sebagai Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Paspampres.

Karirnya semakin melejit dengan pengangkatan sebagai Komandan Paspampres pada periode 2012-2014 dan Danjen Kopassus pada 2014.

Setahun memimpin Kopassus, ia digeser menjadi Panglima Kodam XVI Pattimura di Ambon (2015-2017). Lalu Pangdam III Siliwangi Jawa Barat pada 2017 hingga 2018.

Ia menjabat menjadi Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional (Sesjen Wantamnas) dengan pangkat Letjen pada 2018. Jabatan tersebut ia emban hingga 2019, sebelum ditunjuk menjadi Kepala BNPB.

Saat memimpin BNPB, ia dihadapkan pada salah satu tantangan terberat dalam karirnya, yakni menjadi Ketua Satgas Penanganan Pandemi Covid-19. Saat itu, virus tersebut baru masuk ke Indonesia.

Reporter: Antara