Mahfud: Pemerintah Cari Jalan Keluar Atasi 1.478 Pengungsi Rohingya

ANTARA FOTO/Ampelsa/aww.
Warga memeriksa kapal pengangkut imigran etnis Rohingya yang mendarat di desa Kulee, kecamatan Batee, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu (19/11/2023).
Penulis: Ira Guslina Sufa
6/12/2023, 06.48 WIB

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud Md mengatakan pemerintah sedang mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah para pengungsi Rohingya yang masuk ke Indonesia melalui Provinsi Aceh. Menurut Mahfud saat ini jumlah pengungsi Rohingya yang ada di Aceh sudah mencapai 1.478 orang. 

"Orang-orang lokal, orang Aceh, Sumatera Utara, dan Riau itu sudah keberatan ditambah terus, (karena) 'Kami juga miskin, kenapa ini terus ditampung tapi gratis terus'. Nah, kami sedang mencari jalan keluar tentang ini," kata Mahfud saat dijumpai wartawan di Jakarta, Selasa malam (5/12).

Persoalan pengungsi Rohingya kembali pelik setelah penduduk lokal di sejumlah daerah di Provinsi Aceh menolak kedatangan korban konflik politik di Myanmar tersebut. Mahfud mengatakan, pemerintah saat ini tengah mengusahakan penanganan kebutuhan domestik dan kemanusiaan sehingga dapat terlaksana dengan baik.

Mahfud menjelaskan hingga saat ini Indonesia tidak menandatangani konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Tentang Pengungsi sehingga tidak terikat dengan Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR). Oleh sebab itu, bantuan kepada imigran Rohingya dilakukan Indonesia atas dasar kemanusiaan.

Menurut Mahfud negara-negara tetangga, seperti Malaysia dan Australia, sudah tidak bisa lagi menerima pengungsi Rohingya. Para pengungsi tersebut, imbuh Mahfud, mulanya menjadikan Indonesia sebagai tempat transit. Namun, lama-kelamaan Indonesia dijadikan sebagai tempat tujuan pengungsian.

"Mereka larinya ke Indonesia. Maksudnya mau transit, tapi lama-lama jadi tempat tujuan pengungsian, bukan transit. Karena biasanya mau transit untuk ke Australia. Tapi dia (pengungsi Rohingya) berhenti di Indonesia dan tidak mau keluar lagi," ujar Mahfud.

Pada Senin (4/12), Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dengan melibatkan pemerintah daerah dan UNHCR.

Sementara itu, Pemerintah Provinsi Aceh juga telah berkoordinasi dengan UNHCR terkait penanganan imigran Rohingya yang mendarat di Pulau Weh, Kota Sabang. Pemprov Aceh bersama Kemenkopolhukam dan Kemenkumham juga saling berkoordinasi untuk mencari solusi penanganan terhadap imigran Rohingya yang ditampung di beberapa tempat di Aceh.

Merujuk data per November 2023 pemerintah menyediakan sejumlah titik untuk penampungan sementara bagi pengungsi Rohingya. Beberapa tempat yang disediakan berada di Lhokseumawe menampung lebih dari 500 pengungsi, lalu di Kabupaten Pidie dan di Desa Kule. 

Menurut catatan UNHCR, ada sejumlah negara yang menjadi tujuan para pengungsi. Per September 2023, sudah ada 882 pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia. Sementara, Bangladesh adalah negara penampung pengungsi Rohingya terbanyak dengan total 965.467 ribu orang.

Reporter: Antara