Anies Nilai Target Energi Terbarukan 23% pada 2025 Mustahil Tercapai

ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/foc.
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyapa warga dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2023).
11/12/2023, 16.17 WIB

Calon Presiden (capres) Anies Baswedan menganggap upaya pemerintah untuk mewujudkan porsi target bauran energi baru dan terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025 merupakan misi mustahil. Perhitungan tersebut merujuk pada bauran EBT yang saat ini yang masih berada di kisaran 12,8%.

Mengutip catatan Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Anies menyebut pembelian listrik PLN saat ini mayoritas  berasal dari sumber energi fosil seperti batu bara, bahan bakar minyak dan gas.

"Mengejar 11% dalam waktu dua tahun itu mission imposible," kata Anies dalam acara 'Dialog Capres Bersama Apindo' di Menara Bank Mega, Senin (11/12).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menganggap upaya pemerintah saat ini dalam mengejar komitmen bauran EBT saat ini cenderung konservatif. Menurutnya, inisiatif pemerintah untuk menjalankan transisi energi layaknya mahasiswa semester akhir yang tengah tancap gas mengejar ketertinggalan SKS.

"Kalau di awal sudah tidak benar, di ujung tak mungkin bisa dikebut," ujar Anies.

Menurut Anies, langkah untuk mengakselerasi pertumbuhan bauran EBT adalah dengan memanfaatkan atap-atap perumahan masyarakat perkotaan sebagai ladang energi surya.

Anies menawarkan ide untuk membuat regulasi yang mengatur masyarakat dapat menyewakan atap rumah mereka sebagai lokasi pemasangan panel surya oleh perusahaan pembangkit energi terbarukan.

Regulasi tersebut nantinya bakal menyasar kepada daerah metropolitan sebagai pengguna energi terbesar. "Karena kalau untuk cari lahan di wilayah urban itu sulit," kata Anies.

Pernyataan serupa juga pernah digaungkan oleh Dewan Energi Nasional alias DEN. Mereka memproyeksikan target bauran EBT sebesar 23% dalam energi primer nasional pada 2025 sulit tercapai.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu