Prabowo Puji Jokowi: Paling Sering ke Papua, Ekonomi Tumbuh Tertinggi

ANTARA FOTO/Galih Pradipta/app/YU
Capres nomor urut dua Prabowo Subianto menyampaikan visi misinya dalam debat perdana Capres dan Cawapres 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat perdana tersebut mengangkat topik pemerintahan, hukum HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peninngkatan layanan publik dan kerukunan warga.
Penulis: Agustiyanti
13/12/2023, 09.44 WIB

Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto memuji kerja Presiden Joko Widodo dalam konteks keberpihaka ke Papua. Ia menyebut, Jokowi adalah presiden yang paling sering mengunjungi Papua. Pembangunan dan ekonomi di wilayah Timur Indonesia tersebut juga paling pesat di era Jokowi. 

"Kalau tidak salah, sampai hari ini beliau sudah lebih dari 19 kali ke Papua dan peningkatan pertumbuhan ekonomi di bawah Presiden Jokowi yang paling tinggi selama sejarah Indonesia," ujar Prabowo dalam Debat Pertama Capres di Jakarta, Rabu (13/12). 

Pujian Prabowo kepada Jokowi disampaikan saat menjawab pertanyaan terkait kenaikan tren kekerasan di Papua dan strategi yang disiapkan untuk menyelesaikan masalah keadilan dan HAM yang belum terselesaikan di wilayah tersebut yang disampaikan moderator saat debat Capres. 

Ia mengatakan, masalah Papua sebenarnya rumit karena terjadi gerakan separatisme. Ia bahkan menyebut ada campur tangan asing dalam permasalahan di Papua yang menyebabkan masalah kian pelik. 

"Kelompok separatisme ini bahkan menyerang orang-orang Papua sendiri, rakyat tidak berdosa, bahkan perempuan dan anak-anak tidak bersenjata," kata dia. 

Prabowo berkomitmen untuk menyelesaikan masalah hak asasi manusia (HAM) dan  melindungi seluruh rakyat Papua. Adapundalam hal penyelesaian Papua, ia akan melakukan penegakan hukum, memperkuat aparat, dan mempercepat pembangunan ekonomi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Papua menjadi salah satu provinsi yang mencatat pertumbuhan tertinggi di Indonesia dalam dua tahun terakhir. Ekonomi Papua melesat 15,11% pada 2021 dan 8,97% pada 2022, setelah sebelumnya hanya tumbuh 2,39% pada 2020 dan terkontraksi hingga 15,74% pada 2019. 

Namun, kondisi berbeda terjadi di Papua Barat yang hanya tumbuh 2,01% pada 2022 dan terkontraksi 0,5% pada 2021. Kinerja ekonomi dua tahun sebelumnya juga tak berbeda jauh yakni hanya tumbuh  2,66% pada 2020 dan terkontraksi 0,76% pada 2019.