Calon wakil presiden nomor urut tiga Mahfud MD menilai Indonesia sulit mencapai pertumbuhan ekonomi 7% dalam beberapa tahun terakhir karena banyaknya korupsi. Ia menyoroti korupsi yang terjadi di lembaga eksekutif, legislatif hingga yudikatif.
"Ada yang bertanya, mungkin tidak pertumbuhan ekonomi mencapai 7% dalam satu tahun karena dalam sejarah reformasi tidak penah. Hanya pada masa Orde Baru lalu itu bisa tercapai," ujar Mahfud MD saat menyampaikan visi misi di Debat Cawapres di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (22/12).
Menurutnya pertumbuhan ekonomi tinggi tidak bisa terjadi karena kebodohan Indonesia sendiri dan maraknya kasus korupsi. "Itu memang betul terjadi, hasil sigi Tranparansi Internasional menunjukkan ada korupsi di pertambangan, di laut, dan di udara sehingga akhirnya rakyat miskin," ujarnya.
Ia bertemu dengan perwakilan masyarakat yang bernama Tedi dan Joni, pegawai angkutan truk. Mereka mengaku tidak bisa mendapatkan subsidi bahan bakar minyak karena dananya dikorupsi.
Pada waktu berkunjung ke Madura, ia bertanya apakah masyarakat akan takut jika saya memberantas korupsi. Mereka menjawab tidak takut. Mereka bahkan mengatakan mereka butuh orang seperti Mahfud yang tegas memberantas korupsi agar investasi mau masuk ke Indonesia.
Mahfud menutup visi misinya dengan pernyataan ini: "Hai koruptor, kutabrak kau. Hai Wir, mundur Wir. Saudara sekalian, untuk mencapai pemerataan, jangan biarkan kekayaan itu hanya berada di antara orang-orang kaya."