Top News: 7 BUMN Bakal Dibubarkan, Kecanggihan Satelit Satria-1

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir
29/12/2023, 05.50 WIB

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, bersiap membubarkan tujuh perusahaan pelat merah. Proses pembubaran ini akan dilakukan secara kolaboratif dengan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA), yang merupakan bagian dari holding BUMN, Danareksa.

Sebagai bagian dari tugasnya, PPA mendapatkan mandat untuk mengelola secara aktif sejumlah perusahaan BUMN.

Pembubaran tujuh BUMN ini merupakan salah satu artikel terpopuler dan menjadi bagian dari Top News Katadata.co.id. Selain itu, simak juga kinerja 9 saham jagoan Lo Kheng Hong, serta teknologi dalam satelit Satria-1.

Berikut Top News Katadata.co.id:

1. Erick Thohir Bubarkan 7 BUMN di Akhir Tahun, Ini Daftar Kerugiannya

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan segera membubarkan tujuh perusahaan pelat merah. Pembubaran itu akan dilaksanakan bersama dengan PT Perusahaan Pengelola Aset atau PPA.

PPA merupakan bagian dari holding BUMN Danareksa. Dalam tugasnya PPA diberikan mandat untuk mengelola secara akif atas sejumlah perusahaan BUMN.

"Berdasarkan hasil kajian dan segala upaya yang dilakukan, disimpulkan jika terdapat tujuh BUMN yang akan dibubarkan," tulis undangan resmi, dikutip Kamis (28/12).

Dalam undangan tersebut, konferensi pers terkait pembubaran tujuh perusahaan BUMN itu akan digelar pada Jumat (29/12) pukul 11.00 WIB di kantor PPA, Jakarta.

Berikut tujuh perusahaan BUMN yang akan dibubarkan:

  1. PT Kertas Kraft Aceh
  2. PT Kertas Leces
  3. PT Istaka Karya
  4. PT Merpati Nusantara Airlines
  5. PT Industri Sandang Nusantara
  6. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional
  7. PT Industri Gelas

2. Intip Kinerja 9 Saham Jagoan Lo Kheng Hong di 2023, PGAS Jeblok

Sepanjang tahun 2023, pergerakan saham-saham dari emiten yang terafiliasi investor kawakan Lo Kheng Hong terpantau beragam.

Di antara sembilan saham yang dimilikinya, kenaikan tertinggi dialami oleh PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL). Sedangkan penurunan terdalam dialami PT Pertamina Gas Negara Tbk (PGAS). Demikian menilik data perdagangan dari awal Januari hingga 27 Desember 2023.

Saham GJTL terbang 88,50% ke level Rp 1.065 per lembar. Sedangkan PGAS emiten pelat merah yang bergerak di bidang transmisi dan distribusi gas bumi terbesar di Indonesia justru harga sahamnya jeblok hingga 36,78% menjadi Rp 1.100 per lembar.

Secara kinerja keuangan, kenaikan harga saham GJTL seiring dengan perbaikan di sisi laba bersih. Produsen ban merek GT Radial tersebut meraup laba bersih hingga September 2023 yang tercatat mencapai Rp 699,27 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya rugi Rp 169,33 miliar.

3. Adaro Energy Cum Dividen Rp 6,2 Triliun Hari Ini

Cum dividen emiten batu bara PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dilaksanakan hari ini, Kamis (28/12). Dalam jadwal yang ditetapkan perseroan, cum dividen dilaksanakan di pasar negosiasi dan pasar reguler.

Sebagai informasi, cum date atau tanggal cum dividen adalah tanggal terakhir bagi investor yang ingin membeli saham tertentu dan berhak untuk mendapatkan dividen perusahaan yang telah diumumkan.

Sementara ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan berlangsung pada Jumat (28/12). Ex dividen atau tanggal ex dividen merupakan tanggal di mana saham diperdagangkan tanpa hak untuk menerima dividen.

Pengumuman ADRO turut menjelaskan jika pembagian dividen interim kepada pemegang saham akan dilakukan dalam mata uang rupiah. Ini mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia pada 2 Januari 2024 sebagai kurs konversi.

4. Menakar Dampak Bansos dan Manuver Jokowi Jelang Pemilu

Sejumlah pakar politik menganggap kebijakan Presiden Joko Widodo terkait penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) dan bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) secara masif dapat memicu ketergantungan publik. Hal itu dinilai mempengaruhi upaya pemberdayaan dan produktivitas masyarakat.

Pakar komunikasi politik Universitas Padjajaran (Unpad) Kunto Adi Wibowo menyampaikan gelombang penyaluran BLT dan bantuan beras secara masif dapat menurunkan tingkat inisiatif penerima bantuan terhadap jalannya roda perekonomian nasional.

Selain itu, langkah tersebut dinilai dapat melemahkan sentimen publik terkait perumusan kebijakan yang mempengaruhi hajat orang banyak, terutama pada kalangan masyarakat menengah ke bawah.

"Istilahnya masyarakat diajari untuk langsung minum obat demam saja, ada bansosnya. Jadi tidak usah khawatir terkait jalannya pemerintahan dan itu justru menurunkan tingkat partisipasi publik," kata Kunto saat dihubungi lewat sambungan telepon pada Rabu (27/12).

Kunto mengakui penyaluran bantuan merupakan salah satu tugas negara untuk melindungi masyarakat. Namun, penerapan kebijakan yang belakangan masif dan berkepanjangan dapat memengaruhi tradisi kolektif masyarakat, terutama pada komunitas pedesaan. Menurut Kunto, warga desa kerap kali aktif untuk menyalurkan aspirasi domestik ke pemerintah desa, seperti penyediaan pupuk bagi petani.

5. Kecanggihan Satelit Satria-1 yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi atau Joko Widodo meresmikan satelit Satria-1 hari ini (27/12). Satelit Satria-1 meluncur ke luar angkasa dari Cape Canaveral Space Lauch Complex 40 (SLC 40), Florida, Amerika Serikat menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX, perusahaan milik Elon Musk pada Juni.

Satria-1 resmi mencapai orbit di atas Papua pada akhir Oktober. Kini, satelit Satria-1 siap digunakan untuk menyediakan internet di daerah pelosok Indonesia.

Presiden Jokowi akan meresmikan pengoperasian Stasiun Bumi Satria-1 di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Satria-1 memiliki berat 4.600 kilogram. Satelit ini disiapkan untuk menghadirkan internet bagi masyarakat Indonesia di wilayah 3T itu mengisi orbit di 146 Bujur Timur (BT). Satelit itu diluncurkan untuk menciptakan pemerataan pembangunan, terutama infrastruktur digital di pusat-pusat layanan publik seluruh Indonesia.