7 Fakta Seputar Kerusuhan saat Arak-arakan Jenazah Lukas Enembe

ANTARA FOTO/Gusti Tanati/rwa.
Arak-arakan warga saat membawa peti jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe ke tempat persemayaman di Koya Tenga, Kota Jayapura, Papua, Kamis (28/12/2023).
Penulis: Yuliawati
29/12/2023, 11.34 WIB

Kerusuhan terjadi saat prosesi arak-arakan mendiang mantan Gubernur Papua Lukas Enembe di Jayapura, Papua. Sebanyak 14 orang terluka, dua bangunan rusak dan 25 ruko terbakar akibat kerusuhan.

Peristiwa bermula setelah jenazah Lukas Enembe tiba di Bandara Sentani, Jayapura, pada Kamis (28/12) sekitar pukul 09.30 WIT pagi. Rencana awal keluarga akan membawa jenazah dari bandara menuju tempat persemayaman di Sekolah Teologi Atas Injili (STAKIN), Sentani dengan ambulans. Setelah itu jenazah akan dimakamkan di Koya Tengah, Jayapura.

Namun, rencana tersebut berubah karena massa ingin agar jenazah Lukas Enembe diarak dengan berjalan kaki ke tempat persemayaman. Saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe di kawasan Sentani mulai terjadi kerusuhan.

Keluarga almarhum Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf atas aksi kerusuhan tersebut. "Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, Perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe di Jayapura, Jumat (29/12).

Berikut deretan fakta seputar kerusuhan tersebut:

1. Jenazah Lukas Enembe Disambut Hela-hili Suku Sentani

Iring-iringan jenazah Lukas Enembe disambut nyanyian dan tangisan ratapan atau hela-hili oleh masyarakat Suku Sentani di Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura.

Tokoh Adat Sentani Dantje Nere mengatakan hela-hili ini merupakan wujud kesedihan terdalam untuk mengiringi kepergian tokoh pemimpin tertinggi. Prosesnya meratap menggunakan bahasa daerah Sentani sambil menari melambaikan dedaunan dan bunga-bungaan.

Ketua Dewan Adat Suku Sentani Orgenes Kaway menambahkan, kedatangan jenazah mantan Gubernur Provinsi Papua Lukas Enembe sangat dinantikan seluruh masyarakat Papua di wilayah adat Sentani.

Arak-arakan warga mengantar jenazah Lukas Enembe (ANTARA FOTO/Gusti Tanati/rwa.)

2. Sebanyak 1.500 personel TNI dan Polri Berjaga

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon mengatakan pihaknya menyiagakan 1.500 personel TNI-Polri untuk mengamankan prosesi pemakaman Lukas Enembe.

Ribuan personel TNI-Polri itu ditempatkan di sejumlah ruas jalan yang dilewati iring-iringan mobil jenazah dan masyarakat yang melayatnya sejak dari STAKIN Sentani, tempat ibadah pelepasan jenazah.

3. Provokasi Kerusuhan saat Arak-arakan

Kerusuhan pertama saat arak-arakan jenazah Lukas Enembe di kawasan Sentani. Berdasarkan laporan Detik.com, situasi mulai ricuh saat barisan massa paling depan yang mengarak jenazah tiba-tiba memprovokasi dengan melempar bangunan.

Kemudian massa juga membakar mobil warga yang sedang parkir. Situasi yang tidak aman ini kemudian membuat aparat menghentikan arakan jenazah. Jenazah Lukas Enembe kemudian dibawa ke persemayaman di STAKIN menggunakan mobil.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri menyebutkan sejumlah insiden terjadi selama pengantaran jenazah ke rumah duka Koya Tengah.

"Kejadian tersebut terutama terjadi di beberapa wilayah seperti di depan Sekolah Teologi Atas Injili (STAKIN) Sentani dan beberapa titik lokasi lainnya," kata Mathius, dikutip dari Antara. 

Meski arak-arakan jenazah telah dihentikan, kerusuhan berlanjut saat massa tiba di pertigaan Perumnas Waena, Jayapura. Massa membakar sekitar 25 rumah toko atau ruko. Di media sosial beredar video kerusuhan dengan api yang besar membakar bangunan.

4. Belasan Korban Luka, Termasuk Pj Gubernur

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri mencatat terdapat 14 korban luka. Korban ini termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, delapan aparat keamanan, dan lima warga setempat.

Ridwan menjadi korban kena lemparan batu. Kepalanya dijahit dokter di RS Dian Harapan Jayapura. Mathius menyatakan Ridwan saat ini kondisinya stabil. Namun, Ridwan akan menjalani pengobatan lebih lanjut di Jakarta.

Dampak kericuhan saat prosesi pemakaman Lukas Enembe (ANTARA FOTO/Gusti Tanati/rwa.)

5. Puluhan Ruko Terbakar

Polisi mencatat terdapat dua bangunan rusak, 25 ruko dan kendaraan dibakar saat kerusuhan di Pertigaan Waena, saat malam hari. "Ada satu mobil yang dibakar, lima kendaraan rusak berat, tiga bangunan, dan sekitar 25 perumahan mengalami kerusakan serta pembakaran," ujar Mathius.

Mathius mengatakan ruko yang terbakar dekat dengan lokasi asrama intel tentara. "Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit rumah (ruko) terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung oleh Danrem dan akan dilaporkan ke Panglima," kata dia.

6. Pemakaman Lukas Enembe Tertunda

Jenazah Lukas Enembe rencananya dimakamkan pada Jumat (29/12) di kawasan Koya Tengah. Namun, prosesi pemakaman pada pagi hari tertunda karena hujan di sekitar lokasi. 

Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Mackbon mengatakan sebanyak 1.500 personel aparat ditugaskan mengamankan prosesi pengamanan.

"Saat ini anggota TNI-Polri sudah bersiaga di sejumlah titik di sekitar Koya Tengah mengingat jenazah akan dimakamkan di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, " katanya.

7. Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf

Keluarga almarhum mantan Gubernur Papua Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf atas aksi pembakaran sejumlah ruko di Kota Jayapura saat iring-iringan jenazah.

"Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, Perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe di Jayapura, Jumat.

Wonda juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenazah almarhum Lukas Enembe dengan baik di Jayapura.

Reporter: Antara