Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyebutm adanya kelalaian yang menyebabkan contoh surat suara hanya terdiri dari dua pasangan calon. Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengatakan, kelalaian itu terjadi tanpa disengaja dan tak ada motif apapun.
"Terkait hal tersebut itu terjadi human error yang tidak disengaja, tidak ada motif lainnya kecuali memang kekhilafan yang terjadi," kata Idham kepada wartawan, Rabu (3/1).
Idham mengatakan, KPU pusat telah meminta KPU daerah untuk menghentikan kegiatan simulasi yang menggunakan surat suara dua pasang calon tersebut saat mengetahui kabar tersebut. KPU juga menginstruksikan untuk melalukan simulasi kembali dengan surat suara tiga pasangan calon
"Pada 29 Desember 2023, saya sudah minta kepada seluruh KPU di daerah agar tidak menggunakan dummy surat suara tersebut," kata Idham.
Liasion Officer (LO) PDIP Solo, YF Sukasno mengetahui adanya kekeliruan itu usai meminta contoh surat suara dalam simulasi. Ia berpendapat, seharusnya surat suara dalam simulasi dibuat persis dengan yang sebenarnya yakni tiga kolom pasangan capres dan cawapres.
Desain surat suara telah disepakati oleh ketiga paslon pada November 2023. Pada desain surat suara yang disepakati, terdapat foto tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pilpres 2024. Pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dalam surat suara tersebut menggunakan jas berwarna hitam dengan kemeja putih di bagian dalam.
Pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, terlihat mengenakan kemeja dengan warna biru yang sama. Sedangkan foto pasangan calon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, dalam surat suara tersebut tampak berbeda daripada dua paslon lain. Ganjar dan Mahfud tampak memakai kemeja dengan warna berbeda. Ganjar menggunakan kemeja berwarna hitam, sedangkan Mahfud berwarna putih.