Prabowo Beda Pandangan soal Palestina: Gaza Diserang karena Lemah

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan (kanan), capres nomor urut dua Prabowo Subianto (kiri), dan capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo beradu gagasan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri.
Penulis: Amelia Yesidora
Editor: Agustiyanti
7/1/2024, 22.15 WIB

Ketiga calon presiden membahas pendudukan Palestina oleh Israel. Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan dan calon presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo sekata ingin membebaskan Palestina. Sementara itu, Prabowo menyebut Gaza saat memberi contoh negara yang lemah dan ditindas.

“Sejarah peradaban manusia mengajarkanan tanpa kekuatan militer, bangsa akan dilindas, seperti Gaza sekarang ini. Akan diusir dari tanah airnya, tidak bisa tidak, kita harus kuat,” kata Prabowo Subianto dalam sesi pertama Debat Capres Ketiga di Istora Senayan, Jakarta, pada Minggu (7/1).

Hal yang sama kembali ia ucapkan saat menjawab pertanyaan terkait utang luar negeri. Panelis menanyakan, apa kebijakan paslon menghindari intervensi kedaulatan dari negara pemberi utang? Hal ini dikarenakan utang negeri adalah instrumen pembayaran yang sah.

Menurut Prabowo, Indonesia tidak perlu khawatir soal intervensi tersebut. Menurut dia, Indonesia tidak pernah mengalami gagal hutang dan punya kekuatan pertahanan yang tinggi.

“Saya tegaskan kembali dalam pelajaran sejarah manusia, yang lemah akan selalu ditindas. Lihat saja Gaza. Kita tidak boleh lemah,” katanya.

Bila dibandingkan, Ganjar Pranowo menyebut Palestina sebagai suatu komitmen dekolonialisasi. Menurutnya Indonesia harus mendorong dan meyakinkan semua pihak membebaskan seluruh bangsa tanpaintervensi.

“Inilah komitmen kita pada palestina yang kita dukung terus menerus,” kata Ganjar dalam kesempatan yang sama.

Anies Baswedan menyatakan presiden adalah panglima diplomasi Indonesia. Untuk itu, presiden tidak hanya hadir dalam forum internasjonal bamun juga memperjuangkan amanat menghapuskan penjajahan.

“Bukan sekedar statement di upacara tapi presiden dan jajaran diplomasi, khususnya untuk Palestina,” katanya.