TKN Susun Strategi buat Gibran untuk Debat Cawapres Akhir Pekan ini

ANTARA FOTO/Rifqi Raihan Firdaus/foc.
Calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka (tengah) melambaikan tangan kepada peserta saat menghadiri Turnamen Mentari E-Sport Mobile Legend Championship di Tennis Indoor Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (14/1/2024).
16/1/2024, 15.13 WIB

Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran telah menyusun sejumlah langkah untuk menghadapi debat calon wakil presiden (cawapres) pada Minggu (21/1).

TKN mengatakan strategi tersebut bakal menyesuaikan dengan tema debat yang membahas pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa.

Wakil Ketua TKN Eddy Soeparno mengaku optimistis Gibran Rakabuming Raka dapat mengulangi keberhasilan saat sesi debat cawapres bertema ekonomi pada akhir Desember tahun lalu.

Eddy mengatakan, pembahasan tema pada debat cawapres kali ini memberikan keuntungan bagi pasangan Prabowo-Gibran. Alasannya, tema pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa merupakan pembahasan rutin di pemerintahan tingkat lokal.

"Meski ini isu nasional, Mas Gibran tentu sudah paham karena tema itu beririsan dengan tugasnya sebagai kepala daerah di Solo," kata Eddy lewat sambungan telepon pada Selasa (16/1).

Eddy, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Energi dan Lingkungan DPR telah memberikan masukan khusus terkait isu ketahanan dan transisi energi.

"Termasuk pengelolaan dan ketahanan sumber daya alam, itu bagian yang saya siapkan untuk bahan dan materi untuk dipelajari Mas Gibran," ujar Eddy.

Eddy menjelaskan, mekanisme transisi energi nasional perlu mengoptimalkan sejumlah potensi gas bumi sebagai energi fosil yang lebih rendah emisi ketimbang batu bara dan minyak bumi.

Rencana transisi energi juga perlu dipercepat lewat pengadaan jaringan gas dan transmisi PLN yang masif. Menurut Eddy, dua fasilitas itu merupakan instrumen untuk mengangkut gas dan listrik dari hasil energi terbarukan dari daerah ke wilayah industri dan perkotaan.

"Ini perlu terutama untuk daerah industri yang membutuhkan sumber energi terbarukan untuk menghasilkan sebuah produk ramah lingkungan karena tuntutan dari konsumen," kata Eddy.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu