Survei Terbaru, PSI, PPP, hingga Partai Buruh Tak Lolos Parlemen 2024
Hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia menunjukkan beberapa partai politik tak lolos ke parlemen. Beberapa partai yang diperkirakan tak lolos ambang batas suara masuk parlemen (parliamentary threshold) 4 persen di antaranya PPP, PSI, PBB hingga Partai Buruh.
Survei Indikator Politik Indonesia pada kurun 30 Desember 2023-6 Januari 2024, membuat simulasi partai politik dalam Pemilu 2024. Indikator membagi menjadi dua kategori, yakni elektabilitas berdasarkan 18 lambang dan nama partai.
Dalam simulasi ini, PDIP memimpin dengan 20,0% suara responden, diikuti Gerindra 18,1%, Golkar 11,2%, PKB 11,2%, NasDem 6,9%, PKS 6,2%, Demokrat 4,6%, dan PAN 4,2%.
“Delapan partai yang secara absolut suaranya di atas 4 persen parliamentary threshold,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya, yang disiarkan di YouTube Indikator Politik Indonesia, Kamis (18/1)
Sedangkan partai yang diprediksi tak lolos parlemen yakni PPP (2,8%), PSI (1,4%), Perindo (0,9%), Hanura (0,4%), Ummat (0,4%), Gelora (0,3%), Buruh (0,1%), PBB (0,1%), Garuda (0,0%), dan PKN (0,0%).
“PSI baru 1,4% dengan menggunakan simulasi 18 lambang nama partai. PPP juga belum cukup aman apalagi partai-partai di bawahnya,” kata Burhanuddin.
Selain itu, ada pula simulasi berdasarkan surat suara. Berdasarkan simulasi tersebut, didapatkan hasil yang tak jauh berbeda dari simulasi nama dan lambang partai.
PDIP di posisi teratas dengan 21,5%, lalu Gerindra 17,3%, Golkar 11,1%, PKB 9,2%, NasDem 6,7%, PKS 5,9%, Demokrat 5,6%, dan Pan 4,4%.
Kemudian PPP (2,5%), PSI (1,7%), Perindo (0,7%), Hanura (0,3%), Ummat (0,2%), Gelora (0,4%), Buruh (0,3%), PBB (0,2%), Garuda (0,1%), dan PKN (0,1%).
Adapun, survei tersebut melibatkan sampel basis 1200 orang, dengan metode stratified random sampling, ukuran basis sampel basis 4560 responden memiliki toleransi kesalahan atau margin of error 5% pada tingkat kepercayaan 95%.