Membanding Visi 3 Capres Soal Tema Debat Kelima, Apa Fokus Para Calon?

Katadata/Lambok Hutabarat
Ilustrasi tiga pasangan capres peserta Pilpres 2024
Penulis: Ira Guslina Sufa
4/2/2024, 18.56 WIB

Komisi Pemilihan Umum kembali menyelenggarakan debat kelima putaran pemilihan presiden (pilpres) pada Minggu (4/2). Forum ini akan menjadi pertemuan terakhir para calon presiden dalam debat yang diadakan KPU menjelang pelaksanaan pilpres.

Pada debat kelima ini, tiga calon presiden, yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, akan berpartisipasi dalam debat Pilpres 2024 pada Minggu (4/2). Sebelumnya, pada Minggu (21/1), KPU telah menyelenggarakan debat cawapres yang mempertemukan Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud MD.

Dalam debat terakhir ini, para calon presiden akan membahas gagasan mereka mengenai sejumlah tema, termasuk kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan, sumber daya manusia, teknologi informasi, dan inklusi.

Sebelum tampil dalam debat, setiap kubu telah menyampaikan visi dan misi mengenai kesejahteraan, kualitas hidup, kesehatan, dan isu strategis lainnya dalam berbagai kesempatan. Gagasan dan program para calon presiden juga sudah diuraikan dalam dokumen visi-misi sebagai modal kampanye menjelang Pemilu pada 14 Februari mendatang.

Visi Misi Anies - Muhaimin di Bidang Kesejahteraan dan Kualitas SDM

Pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, yang diusung oleh gabungan partai Koalisi Perubahan, merilis dokumen visi-misi berjudul 'Indonesia Adil Makmur untuk Semua'. Mereka berencana memperbaiki bantuan sosial yang bersifat langsung seperti BLT dan Program Keluarga Harapan (PKH) dengan perbaikan ketepatan sasaran.

Anies - Muhaimin meyakini bahwa upaya pengentasan kemiskinan harus berangkat dari peningkatan program yang bersifat tidak langsung atau 'memberi kail'. Pendekatan ini berupa insentif dan kebijakan untuk menumbuhkan sektor riil yang berdampak pada penciptaan lapangan kerja dan aktivitas ekonomi produktif lainnya.

Mereka menargetkan mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan melalui pendekatan multisektor dengan tujuan menurunkan tingkat kemiskinan dari 9,36% pada Maret 2023 menjadi 4,0%-5,0% pada 2029 dan menghilangkan kemiskinan ekstrem pada 2026.

Anies - Muhaimin juga berkomitmen pada layanan akses kesehatan dengan menambah Puskesmas baru dengan jumlah yang optimal serta pelayanan kesehatan primer yang berkualitas dan fasilitas yang layak di pedesaan. Selain itu, mereka berjanji untuk memastikan seluruh rakyat Indonesia terlindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Visi Misi Prabowo - Gibran untuk Tingkatkan Kesejahteraan

Calon pasangan presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menawarkan sejumlah paket jaminan perlindungan sosial dan akses layanan kesehatan masyarakat dalam konsep 'Bersama Indonesia Maju'. Salah satu program yang populer adalah memberikan makan siang dan susu gratis di sekolah, pesantren, dan bantuan gizi untuk anak balita dan ibu hamil.

Program ini ditargetkan untuk menekan dampak stunting dengan menyasar makan siang harian kepada siswa prasekolah, SD, SMP, SMA, dan pesantren. Prabowo-Gibran berjanji menargetkan lebih dari 80 juta penerima manfaat dengan cakupan 100% pada tahun 2029.

Selain itu, mereka menawarkan pemeriksaan kesehatan gratis untuk menurunkan kasus penyakit tuberkulosis (TBC) 50% dalam lima tahun, serta membangun rumah sakit di setiap kabupaten untuk meningkatkan layanan kesehatan nasional.

Prabowo - Gibran juga berkomitmen untuk melanjutkan program perlindungan sosial untuk warga miskin yang telah dijalankan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk melanjutkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS), KIS Lansia, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako, Kartu Prakerja, MEKAR, dan Program Keluarga Harapan.

Pasangan Prabowo - Gibran menilai akses pelayanan kesehatan yang memadai dan berkualitas akan menjadi katalis peningkatan Indeks Pembangunan Manusia. Mereka menganggap Program BPJS Kesehatan perlu ditingkatkan dan didukung dengan penyediaan obat bagi seluruh rakyat.

Visi Misi Ganjar - Mahfud untuk Dorong Kesejahteraan dan Kualitas SDM

Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, didukung Perindo, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan, fokus pada pelayanan kesehatan tingkat pertama. Mereka menjanjikan penyediaan satu puskesmas di setiap desa dengan dokter, tenaga kesehatan, dan obat

Dalam dokumen visi dan misi yang telah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), Ganjar dan Mahfud berfokus pada pelayanan kesehatan tingkat pertama. Upaya ini melibatkan penyediaan satu puskesmas di setiap desa yang dilengkapi dengan dokter, tenaga kesehatan, dan obat. Selain itu, mereka berencana mempercepat layanan kesehatan melalui sistem digitalisasi atau telemedicine.

Pasangan Ganjar - Mahfud juga menjanjikan bantuan untuk ibu hamil melalui penyaluran dukungan gizi dan akses layanan kesehatan selama masa kehamilan dan menyusui. Program 1.000 hari pertama, serta pasokan gizi untuk anak hingga usia lima tahun, diharapkan dapat menekan target prevalensi stunting di bawah 9%.

Selanjutnya, Ganjar - Mahfud berkomitmen untuk meningkatkan target penerima Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi 15 juta penerima. Mereka juga berupaya mempermudah proses pendaftaran dengan hanya melampirkan nomor induk kependudukan yang tercantum di Kartu Tanda Penduduk (KTP).

"Identitas tunggal ini nantinya akan diatur untuk mengintegrasikan seluruh pemberian jaminan sosial, bantuan, dan layanan dari pemerintah," kata Ganjar-Mahfud dalam dokumen visi-misi bertajuk "Menuju Indonesia Unggul," dikutip pada Selasa (30/1).

Lebih lanjut, pasangan ini, yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, didukung oleh Perindo, Partai Hanura, dan Partai Persatuan Pembangunan, juga menawarkan program penguatan kesehatan mental. Mereka berjanji menyediakan nomor darurat 24 jam 7 hari seminggu tanpa biaya dan membentuk lembaga komunikasi krisis.

Tindakan tersebut bertujuan untuk menangani masalah kesehatan mental secara responsif dan holistik. Ini melibatkan pembangunan pos-pos konseling di semua kampus, layanan kesehatan jiwa di semua puskesmas, dan fasilitas layanan jiwa di seluruh rumah sakit umum.

Dalam aspek pendidikan dan penguatan kualitas sumber daya manusia, Ganjar-Mahfud menawarkan janji untuk meningkatkan investasi riset dan inovasi industri unggulan. Mereka berencana menaikkan anggaran riset dan inovasi hingga mencapai 1% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 2029.

Strategi untuk mengumpulkan dana ini melibatkan dorongan sinergi pendanaan pemerintah dan swasta melalui efisiensi pagu anggaran dan penyederhanaan regulasi pendanaan filantropi serta insentif pajak atau subsidi bagi swasta.

Ganjar sebelumnya telah mengkampanyekan peningkatan anggaran Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi 1% dari PDB jika terpilih sebagai pemenang Pilpres 2024. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan pengembangan layanan dan industri kesehatan nasional.

Tawaran Ganjar mengenai anggaran riset untuk BRIN terlihat lebih progresif dibandingkan jumlah pendanaan BRIN pada tahun 2023 sebesar Rp 2,2 triliun atau 0,01% dari PDB.

Ganjar mengakui bahwa penyusunan anggaran untuk pengadaan alat kesehatan cenderung bermasalah dan penuh kendala, seiring pengalamannya memimpin Jawa Tengah selama 10 tahun. "Pengalaman saya selama 10 tahun menjadi gubernur menunjukkan bahwa permintaan tertinggi adalah alat kesehatan dan banyak kendala," ujar Ganjar saat menjadi pembicara dalam sesi dialog Capres 03 bersama Kadin di Djakarta Theater pada Kamis (11/1).

Pasangan Ganjar-Mahfud juga menyoroti dukungan terhadap penguatan posisi perempuan dalam relasi kerja, termasuk penambahan cuti melahirkan bagi ibu dan ayah dengan upah dan tunjangan tetap 100%. Selain itu, mereka berkeinginan untuk memperbanyak tempat penitipan anak yang berkualitas, baik di sektor formal maupun di sektor informal.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu