TPN Ganjar-Mahfud Sebut Survei Tak Bisa Jadi Indikator Kemenangan

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Ilustrasi, wartawan memotret layar yang menampilkan hasil survey Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA tentang 'Setelah Capres Resmi Berpasangan: Siapa Unggul Sementara?' di Jakarta, Selasa (24/10/2023).
Penulis: Agung Jatmiko
11/2/2024, 20.20 WIB

Banyaknya survei elektabilitas yang beredar direspons oleh Tim Pemenangan Nasional (TPN) calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Menurut Sekretaris TPN Ganjar-Mahfud, Hasto Kristiyanto, hasil-hasil survei terkait elektabilitas pasangan capres-cawapres Pilpres 2024 tidak dapat dijadikan indikator jaminan kemenangan.

Ia menjelaskan, hasil survei tidak dapat digunakan untuk memastikan kemenangan, karena saat ini sudah terjadi penyimpangan-penyimpangan di sejumlah daerah, misalnya pemberian bantuan sosial atau bansos.

"Survei-survei tidak bisa dijadikan indikator, karena di daerah itu sudah terjadi anomali. Di bawah sudah terjadi kondisi yang tidak normal akibat banjir bansos pada daerah-daerah tertentu, kemudian juga intimidasi yang sulit dihindari," kata Hasto, dalam keterangan resmi, Minggu (11/2).

Ia pun kemudian mengimbau, agar Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan Kepolisian Republik Indonesia atau Polri, mampu bersikap netral di masa tenang Pemilu 2024. Hasto mengatakan, sikap netral ini diperlukan, agar hal-hal yang menyimpang tidak terus terjadi.

Dua institusi ini diharapkan mampu menjaga netralitas, dan jangan sampai dimanfaatkan atau diarahkan untuk tidak netral, serta terlibat dalam kampanye terselubung di masa tenang.

"Aparatur jangan mau disalahgunakan, supaya tetap pada perintah UU. Nah, demikian pula kita juga konsisten tidak menggunakan masa tenang ini sebagai masa untuk kampanye," ujarnya.

Ia memastikan, bahwa TPN Ganjar-Mahfud akan patuh terhadap aturan main yang ada, yakni menggunakan masa tenang tidak dengan berkampanye. Masa tenang ini, akan digunakan pihaknya untuk kontemplasi, terlebih menyiapkan saksi-saksi untuk hari pencoblosan.

"Ini masa untuk kontemplasi, tetapi kami gunakan untuk mempersiapkan saksi-saksi pemilu agar bisa mengawal suara rakyat," kata Hasto.