Co-captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo yang membahas program makan siang gratis di rapat kabinet, Senin (26/2). Program makan siang dan susu gratis dicanangkan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming.
Tom Lembong, panggilan akrabnya, mengajak banyak orang membagi gagasan mengenai nutrisi publik untuk mencegah stunting. Dia menyebut Anies-Muhaimin mengusulkan konsep peningkatan gizi melalui konsumsi ikan, berbeda dengan Prabowo-Gibran yang mengusulkan konsumsi susu.
"Misalnya gagasan Anies-Muhaimin memanfaatkan sumber daya perikanan kita yang berlimpah-limpah yang diolah menjadi sumber protein, yang lebih cocok buat masyarakat kita, mengingat kita negara kepulauan, negara kelautan," kata Tom Lembong pada wartawan di Rumah Koalisi Perubahan, dikutip Selasa (27/2).
Tom pernah menghitung 60 persen-80 persen dari hasil tangkap ikan terbuang dan berpotensi untuk dimanfaatkan. Dia menyebut ikan-ikan yang belum dimanfaatkan bisa diolah produk protein yang bisa menambahkan sumber penghasilan nelayan. "Tanpa harus memaksakan konsumsi-konsumsi pangan yang mungkin lebih Barat daripada Asia, itu susu misalnya," kata dia.
Tom menyebut perlu diskusi yang teknokratis dan transparan terkait program makan siang gratis karena menyangkut orang banyak. Dia menekankan pentingnya kebijakan ini berbasis data dan fakta.
“Kebijakan seperti nutrisi itu kan sebaiknya diproses melalui sebuah diskusi yang teknokratis, berlandaskan hitungan yang transparan dan data fakta realita. Semakin teknokratis, semakin profesional, semakin transparan semakin baik,” kata Tom.
Terkait mengenai masalah etis atau tidaknya pemerintah Jokowi saat ini membahas program pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Tom enggan berkomentar. Hingga kini, Komisi Pemilihan Umum masih terus menghitung suara pemilihan presiden. “Kalau itu sebaiknya tanya pada Ibu Menteri Keuangan,” ujarnya.