Tim Pemenangan Prabowo-Gibran mengusulkan program makan siang gratis menggunakan dana Bantuan Operasional Satuan atau BOS. Pengamat Pendidikan Indra Charismiadji mengkhawatirkan penggunaan dana BOS untuk keperluan program makan siang gratis bakal mengganggu operasional sekolah.
Indra mengatakan anggaran pendidikan saat ini sudah kecil sehingga berpotensi membuat guru honorer tidak menerima gaji sama sekali.
Dana BOS setiap Sekolah Dasar sebesar Rp 900 ribu per siswa per tahun. Bila makan siang gratis dianggarkan Rp 15 ribu per siswa per hari, dikalikan dengan 200 hari sekolah, bisa memakan Rp 3 juta rupiah.
“Lalu bayar listrik, kebersihan, beli perlengkapan sekolah, mau pakai uangnya siapa? Guru-guru honorer siap-siap buat tidak terima honor sama sekali,” ujar Indra dalam keterangannya, Jumat (1/3).
Indra yang juga menjabat Jubir Timnas AMIN menyebut, anggaran pendidikan sudah cukup kecil. Bahkan tidak cukup bila dibandingkan dengan sekali makan siang seorang murid saja.
"Semoga semua semakin tahu seberapa kecil anggaran pendidikan kita yang ternyata dibandingkan dengan sekali makan saja tidak cukup," kata Indra.
Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri simulasi program makan siang gratis. bilang dana program makan siang gratis akan diambil dari dana BOS. Anggaran sebesar Rp 15.000 per anak ini bakal diutamakan untuk anak Sekolah Dasar atau SD dan Sekolah Menengah Pertama atau SMP.
“Karena model untuk SD dan SMP, kita relatif punya sistem, punya pipeline anggaran. Salah satunya melalui BOS, secara spesifik itu bisa dibuat,” katanya usai meninjau pilot project makan siang gratis di SMPN 2 Curug, Tangerang, Kamis (29/2).
Dalam kesempatan yang sama, eks Bupati Tangerang Ahmad Zaki mengusulkan pendanaan program ini lewat BOS Spesifik, bukan BOS Reguler. Rekening pembiayaannya pun bakal terpisah dari masing-masing sekolah, antara BOS reguler dan spesifik.
“Kami mengusulkan melalui BOS Spesifik atau BOS Afirmatif khusus untuk penyediaan makan siang bagi siswa,” ujar Zaki yang juga menjabat Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran khusus DKI Jakarta, Kamis (29/2).