Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan. Dia mengatakan prediksi ini berdasarkan perhitungan sejumlah lembaga asing.
“Menurut lembaga-lembaga internasional, Indonesia dikalkulasikan dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan,” kata Jokowi saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang, Jumat (1/3), seperti dikutip Antara.
Ia menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir lanskap politik dan ekonomi global berubah karena disrupsi teknologi dan juga adanya perubahan akibat interaksi lewat media sosial. Hal ini salah satu yang membuat kondisi geopolitik dan perekonomian global sulit dihitung dan diprediksi.
"Tetapi, dengan kondisi ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu justru Indonesia memiliki peluang dan kesempatan melompat untuk menjadi negara maju," ujarnya.
Meski demikian, Jokowi mengatakan tantangan Indonesia menjadi negara maju itu juga sangat besar. Salah satu tantangan itu adalah soal hilirisasi yang akan sulit dijalankan.
Dia mencontohkan tambang Freeport yang sudah 55 tahun itu hanya mengekspor tembaga, pemerintah pun tidak tahu apakah mereka mengekspor hanya tembaga atau ada emasnya. Yang diekspor ini pun barang mentah yang tidak diolah.
Sulit memaksa perusahaan tambang membangun smelter karena selama ini Indonesia terlalu nyaman mengirim bahan mentah ke Jepang, Spanyol dan sebagainya. Dengan pembelian saham 51 persen PT Freeport oleh BUMN, akan memudahkan program hilirisasi melalui pembangunan smelter.
"Kita kehilangan nilai tambah dan kesempatan lapangan pekerjaan bagi anak bangsa. Maka dari itu, sembilan tahun yang lalu saya paksa mereka membangun yang namanya industri smelter dan Insya Allah pada Juni 2024 smelter PT Freeport akan beroperasi dan akan merekrut sekitar 15 hingga 20 ribu anak bangsa untuk bekerja,” katanya.
Jokowi mengatakan hilirisasi tidak hanya akan didorong industri tambang saja, akan tetapi juga perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan dan industri lainnya. Dengan begitu, Nilai tambah dari komoditas-komoditas ini bisa meningkat dan bisa membuka banyak lapangan pekerjaan.
Jokowi menargetkan Indonesia menjadi negara maju pada 2045. Demi mengejar target ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengaku mendapat pesan dari Jokowi untuk membantu mempersiapkan transisi pemerintahan ke presiden.
"Kami menyiapkan data-data yang diminta Presiden Joko Widodo untuk membantu pemerintahan berikutnya," kata Luhut.
Luhut mengatakan 5-10 tahun ke depan adalah waktu yang penting untuk Indonesia memastikan dapat mencapai target tersebut. Pada periode pemerintahan berikutnya itu, ekonomi Indonesia harus tumbuh di atas 6%.
Ia menyebut pemerintah berpacu dengan waktu untuk mencapai target menjadi negara maju. Ini karena bonus demografi akan berakhir pada 2030 dan populasi Indonesia akan didominasi oleh orang tua.