Yusril Ungkap Posisi Jokowi yang disiapkan KIM Saat Prabowo Presiden
Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Yusril Ihza Mahendra mengatakan figur Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih bisa berperan dalam pemerintahan saat sudah tak menjabat presiden. Menurut Yusril, Jokowi bisa menjadi penasehat Prabowo-Gibran usai tak lagi menjabat mulai 20 Oktober mendatang.
Yusril menyebut sosok Jokowi dapat mengisi peran sebagai figur yang memberikan pertimbangan, saran dan pendapat kepada Prabowo-Gibran. Menurut Yusril, Jokowi bisa melaksanakan hal tersebut tanpa harus bergabung ke dalam struktur pemerintahan nantinya.
"Itu normal saja walaupun beliau tidak duduk di struktur pemerintahan, tapi dapat tetap mengambil satu peran untuk memberi masukkan, bisa saja dilakukan," kata Yusril di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan pada Rabu (20/3).
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu menambahkan, peran Jokowi untuk memberikan nasehat kepada Prabowo-Gibran merupakan hal lumrah. Pilihan itu pun menurut dia tidak melanggar aturan apapun.
"Bisa saja sebenarnya, artinya dari luar kabinet bisa memberi nasehat, pendapat, masukkan kepada presiden dan wakil presiden terpilih," ujar Yusril.
PBB merupakan salah satu partai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.
Selain PBB, KIM beranggotakan Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat dan Partai Amanat Nasional (PAN). Koalisi tersebut juga berisi sejumlah partai noj parlemen seperti PBB, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Gelora, Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Hari ini para elite Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo - Gibran berkumpul di Kertanegara untuk buka puasa bersama sembari menunggu hasil resmi pemilu dan pilpres oleh KPU.