Masyarakat Diminta Waspadai Titik Banjir saat Mudik, Ini Daftarnya

ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho/tom.
Warga berjalan di median jalan pantura yang genangan airnya mulai surut di Karanganyar, Demak, Jawa Tengah, Jumat (22/3/24).
2/4/2024, 17.21 WIB

Pemerintah mengimbau pemudik untuk mewaspadai potensi bencana alam saat menjalankan aktivitas mudik dan arus balik 2024. Kewaspadaan perlu diberikan pada dua rute yakni jalur Pantai Utara (Pantura) dan Pantai Selatan (Pansela) di Pulau Jawa. 

Adapun dua jalur tersebut merupakan sasaran utama perjalanan mudik karena menghubungkan kota-kota besar dengan daerah pedesaan yang menjadi tujuan pulang kampung bagi banyak orang.

Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Bambang Surya Putera mengatakan wilayah Pantura dan Pansela berpotensi mengalami gelombang pasang saat mudik dan arus balik lebaran tahun ini.

Hambatan arus lalu lintas pada momen mudik nantinya dapat ditemui sepanjang jalur Pantura dan Pansela di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Bambang menyebut, aktivitas gelombang pasang di Banten dan Jawa Barat umumnya terjadi di Pandeglang, Indramayu, Cirebon dan Sukabumi.

 Potensi serupa juga terjadi di sejumlah wilayah Jawa Tengah seperti Kebumen, Semarang, Kudus, Tuban, Demak, dan Grobogan. Selain ancaman gelombang tinggi, Jawa Tengah juga masih akan diguyur oleh curah hujan tinggi selama masa mudik lebaran.

“Itu sejumlah daerah yang tentunya berpotensi mengalami adanya gangguan dari banjir rob,” kata Bambang dalam konferensi pers bertajuk ‘Kesiapan Pemerintah Menghadapi Risiko Bencana  Hidrometeorologi’ pada Selasa (2/4).

 Lebih jauh, Bambang mengatakan risiko cuaca ekstrim selama masa mudik lebaran juga terpantau di Yogyakarta, Malang, Surabaya Jawa Timur. “Ini curah hujan tinggi,” ujar Bambang.

 Kepala Pusat Meteorologi Maritim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Eko Prasetyo, mengaku terdapat sejumlah kendala dalam upaya menahan laju cuaca ekstrim. Dia menjelaskan penerapan teknologi modifikasi cuaca (TMC) kerap terhalang oleh laju pembentukkan awan nimbus secara cepat.

Adapun Modifikasi cuaca bertujuan untuk mengarahkan sekaligus meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah laut. “Pertumbuhan awan 3 jam. Usai TMC di siang hari, di malam hari awan terbentuk lagi,” kata Eko.

 Kementerian Perhubungan mencatat total pemudik tahun ini mencapai 193,6 juta orang atau bertambah hampir 70 juta orang dari tahun sebelumnya. Dari total jumlah pemudik lebaran tahun 2024, sekira 60% berasal dari Pulau Jawa.

 Wilayah dengan asal pemudik paling besar adalah Jawa Timur yang mencapai 16,17% atau 31,3 juta orang. Capaian tersebut diikuti Jabodetabek atau sejumlah 28,43 juta orang.

 Sementara itu, daerah tujuan Mudik Lebaran 2024 terbanyak adalah Jawa Tengah yang mencapai 31,81% atau 61,6 juta orang. Pemudik yang bertolak ke Jawa Tengah kebanyakan berasal dari Jawa Timur dan Jabodetabek.

 Pemudik yang menggunakan mobil pribadi pada Mudik Lebaran 2024 mencapai 18,29% dari total pemudik. Jumlah pemudik yang menggunakan mobil pribadi pada bulan depan naik hampir 30% dari 27,32 juta orang pada 2023 menjadi 35,42 juta orang pada tahun ini.

 PT Jasa Marga memproyeksikan jumlah mobil yang keluar dari Jabodetabek mencapai 1,86 juta unit atau naik 5,94% dari musim Mudik Lebaran 2023. Angka tersebut lebih tinggi 54,13% dari kondisi normal.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu