Menkes Buka 6 RS Pendidikan untuk Dokter Spesialis, Ini Daftarnya

ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemaparan dalam acara penandatanganan komitmen bersama antara Program Pembangunan PBB (UNDP), WHO, dan Kementerian Kesehatan tentang proyek Green Climate Fund di Jakarta, Senin (29/4/2024).
3/5/2024, 15.59 WIB

Kementerian Kesehatan akan membuka program pendidikan dokter spesialis terbaru pada Senin (6/5) mendatang. Nantinya, calon dokter spesialis bisa langsung belajar di rumah sakit pendidikan untuk mendapatkan gelar.

“Pertama kali, kami akan membuka enam program di enam rumah sakit penyelenggara pendidikan utama,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam unggahannya di Instagram, Kamis (2/5).

 Berikut daftar enam rumah sakit penyelenggara pendidikan dokter spesialis terbaru:

  1. RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta: Spesialis jantung,
  2.  RS Anak & Bunda Harapan Kita, Jakarta: Spesialis Anak
  3. RS Kanker Dharmais, Jakarta: Spesialis Onkologi Radiasi
  4. RS Pusat Otak Nasional, Jakarta: Spesialis Neurologi
  5. RS Ortopedi Soeharso, Solo: Spesialis Ortopedi
  6. RS Mata Cicendo, Bandung: Spesialis Mata

Budi menjelaskan langkah Kementerian Kesehatan ini untuk meningkatkan jumlah dokter spesialis di Tanah Air. Bila mengandalkan 117 fakultas kedokteran yang tersebar di Indonesia, butuh waktu 15 tahun untuk mencapai jumlah dokter spesialis yang dibutuhkan.

Budi mengatakan putra-putri daerah bakal menjadi prioritas peserta program ini. Nantinya, pemenuhan dokter spesialis di seluruh daerah bakal dilakukan bersama-sama. Hal ini berarti menggabungkan peserta didik dokter spesialis dari universitas maupun rumah sakit.

Kementerian Kesehatan juga berencana memberdayakan 420 dari total 3.000 rumah sakit di Tanah Air untuk mendidik lebih banyak dokter spesialis. Budi berharap, hal ini bisa mempercepat pemenuhan tenaga dokter spesialis.

Ia juga menyebut masalah distribusi dokter spesialis masih belum bisa terpecahkan hingga hampir 80 tahun Indonesia merdeka. Dalam catatan Konsil Kedokteran Indonesia, 59% dokter spesialis masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Per 24 April 2024, total seluruh dokter spesialis yang teregistrasi di Indonesia sebanyak 59.422 orang. Jumlahnya terdiri dari 53.779 dokter spesialis dan 5.643 dokter gigi spesialis.

 Sebelumnya Presiden Joko Widodo sudah menyinggung minimnya dokter spesialis dalam negeri. Bahkan kekurangan ini dianggap menjadi salah satu penyebab negara kehilangan pendapatan negara.

"Ini bolak balik saya sampaikan, 1 juta lebih masyarakat kita berobat ke luar negeri. Malaysia, Singapura, Jepang, Korea, Eropa, Amerika. Dan kita kehilangan US$ 11,5 miliar," kata Jokowi saat memberikan sambutan Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Kesehatan Nasional (Rakerkesnas) tahun 2024 di ICE BSD Tangerang, seperti dikutip Kamis (25/4). 

 

Reporter: Amelia Yesidora