Program makan siang gratis gagasan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka masih dalam tahap pengkajian.
Dasco mengatakan saat ini tengah dikaji perhitungan pemanfaatan anggaran untuk program makan siang gratis. Selain itu, pengkajian juga meliputi pola yang akan diterapkan saat realisasi program tersebut.
"Dan ini masih belum final, masih dikaji dan masih dalam simulasi-simulasi," kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/5).
Dasco juga mengatakan saat ini tengah studi banding ke beberapa negara yang telah berhasil menjalankan program makan siang.
Program makan siang gratis merupakan salah satu utama yang dijanjikan Prabowo-Gibran saat masa kampanye.
Saat ini fokus Prabowo terpusat pada program tersebut, sehingga belum ada pembahasan mengenai penyusunan kabinet dari nomenklatur hingga siapa nama calon menteri.
"Belum pernah ada pembicaraan soal kabinet. Pak Prabowo lagi konsentrasi pada saat ini merumuskan, mengkaji soal makan siang gratis dan beberapa program unggulan pada saat kampanye," kata Dasco.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan mengupayakan program makan siang dan susu gratis dapat masuk ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan sejauh ini belum ada langkah lanjutan untuk menghadirkan kementerian atau badan baru sebagai institusi khusus yang akan menaungi program makan siang dan susu gratis.
"Nanti yang penting dibahas di APBN dulu," kata Airlangga di Kolase Kanisius, Jakarta Pusat pada Sabtu (11/5).
Wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka menargetkan realisasi program makan siang gratis dalam 100 hari pertama kepemimpinan mereka. Program makan siang gratis akan difokuskan pada kawasan 3T, yakni tertinggal, terdepan dan terluar.
"Yang jelas sering kami lontarkan terus makan siang gratis," kata Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Senin (6/5).
Gibran mengatakan secara keseluruhan program percepatan 100 hari pertama kepemimpinan akan segera dipaparkan. Semua program prioritas menurut Gibran sudah masuk dalam visi dan misi termasuk di dalamnya program makan siang gratis.
“Namun, nanti kami fokuskan di beberapa tempat dulu," ujar Gibran.
Rencananya, setelah pelantikan Prabowo Subianto akan langsung bekerja. Adapun Bappenas atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional menghitung perkiraan biaya pelaksanaan program makan siang dan susu gratis sebesar Rp 185,2 triliun pada 2025. Angka ini muncul dalam pembahasan di rapat kabinet dipimpin Presiden Jokowi di Istana, Senin (26/2).
Berdasarkan dokumen yang diperoleh Katadata.co.id, perkiraan kebutuhan dana tersebut untuk beberapa kategori sasaran. Pertama, pemberian makan siang dan susu gratis membutuhkan dana Rp 100,8 triliun per tahun dengan rincian dana makan siang gratis sebesar Rp Rp 75,6 triliun dan pemberian susu gratis Rp 25,2 triliun.
Proyek makan siang dan susu gratis ini dengan asumsi biaya makan siang gratis per hari sebesar Rp 15 ribu per anak dan biaya susu UHT Rp 5 ribu per anak. Selanjutnya, Bappenas mengasumsikan 57,98 juta anak usia sekolah yang akan menerima paket makan siang dan susu gratis nantinya. Angka tersebut dengan asumsi memenuhi kebutuhan anak sekolah dengan jumlah hari efektif sekolah selama 255 hari per tahun.
Kebutuhan selanjutnya berkaitan dengan pendanaan untuk bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil yang juga masuk dalam sasaran program makan siang dan susu gratis. Perkiraannya biaya bantuan gizi untuk balita Rp 75,2 triliun per tahun.
Hitungan ini mengacu pada kalkulasi biaya kepada 30,2 juta balita yang mendapat bantuan Rp 20 ribu per hari. Bantuan gizi itu akan disalurkan secara berkelanjutan selama setahun penuh atau 365 hari.
Selanjutnya, estimasi alokasi dana untuk bantuan gizi untuk ibu hamil sebesar Rp 9,2 triliun per tahun, yang termasuk dalam bagian program makan siang gratis. Bappenas mengacu pada data Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang menghitung 4,8 juta ibu hamil. Para ibu hamil akan mendapat jatah bantuan gizi senilai Rp 20 ribu per hari selama masa kehamilan sepanjang 280 hari kehamilan.