Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, turut membahas istilah Asian value dan human rights yang tengah ramai dibicarakan di media sosial. Ia mengibaratkan dua istilah ini dalam kegiatan meminum kopi tubruk, namun istilah ini tengah dipakai untuk mengkritik politik dinasti.
“Kopi tubruk adalah human right. Minum kopi tubruk pagi, siang, sore, malam adalah Asian value. Jangan tubruk yang lain,” cuit Anies di akun Twitter pribadinya seperti dikutip Jumat (7/6).
Dua istilah ini mulai ramai dibicarakan di media sosial karena siniar atau podcast Total Politik. Dalam episode terbaru, Arie Putra dan Budi Adiputra selaku pembawa acara mengundang komedian Pandji Pragiwaksono untuk membahas masalah politik Tanah Air.
Saat sedang berbincang, tiga orang ini berdebat tentang fenomena dinasti politik di Indonesia. Arie awalnya mengatakan bahwa politik dinasti adalah hak warga negara dan Pandji langsung mencecar Arie.
Pandji menanyakan apa opini Arie terkait dinasti politik, karena pernyataan Arie seolah membenarkan dinasti politik.
“Opini lu apa?” tanya Pandji
“Gua Asian value,” jawab Arie.
“Jadi menurut lu dinasti politik enggak apa-apa?” tanya Pandji lagi.
“Ya, ini human rights (hak asasi manusia),” kata Arie.
Pandji menanyakan apakah dinasti politik ini salah atau tidak berkali-kali pada Arie. Namun jawaban Arie tetap sama, “Human rights!”
Pembawa acara Total Politik ini lalu menjelaskan, dinasti politik sebenarnya sudah pernah digugat ke Mahkamah Konstitusi. Namun, hasilnya tetap bisa diterima masyarakat. Begitu juga dengan setiap warga negara berhak maju dalam kontestasi politik.
Anies sendiri tidak secara gamblang mengkritik dinasti politik, layaknya Pandji dalam siniar tersebut. Namun, dua istilah ini memang sedang ramai dipakai di media sosial untuk menyindir Arie yang seolah mendukung dinasti politik.