Istana Bantah Isu Hasto Diperiksa KPK karena Vokal Kritik Pemerintah

ANTARA/Farhan Arda Nugraha
Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) Moeldoko (kiri) dan Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Rachmat Kaimuddin (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan usai pembukaan Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat pada Selasa (30/4/2024).
20/6/2024, 15.43 WIB

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut istana tidak terlibat dalam pemeriksaan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di KPK. Moeldoko bilang tidak ada hubungan pemeriksaan ini dengan Hasto yang kerap mengkritisi pemerintah. 

 “Saya melihatnya bukan itu (vokal mengkritik). Ada pertimbangan-pertimbangan hukum lain yang mungkin menjadi pertimbangan KPK,” kata Moeldoko pada wartawan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (20/6). 

 Jawaban serupa juga Moeldoko berikan terkait pencarian Harun Masiku. Ia bilang, Istana tidak beri arahan untuk memproses Hasto guna mencari Harun.  “Arahan apalagi?” tanyanya. 

 Sebelumnya Hasto diperiksa KPK sebagai saksi dalam perkara dugaan korupsi yang menyeret daftar pencarian orang (DPO) Harun Masiku, pada Senin (10/6). Tim penasihat hukum Hasto, Ronny Talapessy yang juga menganggap perkara Harun Masiku kerap menjadi isu 'gorengan' tiap memasuki tahun politik.

"Sekarang masuk tahun politik juga, akan masuk Pilkada. Jadi kami menduga ketika masuk tahun politik, isu ini akan dinaikkan terus," kata Ronny.

Pemeriksaan Hasto Kristiyanto di KPK (ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/rwa.)

Ronny juga menyoroti perkara Harun kerap digunakan untuk menyerang Hasto saat ia menyampaikan kritik. Contohnya saat Hasto mengkritik putusan MK, hingga pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden. 

“Kami punya grafik, di mana (saat) Sekjen PDIP menyampaikan kritik dari proses pilpres kemarin, grafik naik,” katanya. 

Akhir Mei lalu, KPK telah memeriksa seorang mahasiswa bernama Melita De Grave, Jumat (31/5) lalu. Melita diduga mengetahui informasi berkaitan dengan pihak yang mengamankan Harun Masiku. Komisi antirasuah juga memeriksa dua orang pelajar lainnya yakni Simeon Petrus dan Hugo Ganda. 


Reporter: Amelia Yesidora