PT Hutama Karya meminta Penyertaan Modal Negara atau PMN senilai Rp 1 triliun tahun ini untuk menyambungkan jalan tol Trans Sumatra hingga Jambi. PMN tersebut akan digunakan dalam konstruksi Jalan Tol Palembang-Betung sekitar 70 kilometer.
Total investasi yang dibutuhkan dalam pembangunan tol Palembang-Betung mencapai Rp 15,45 triliun. Adapun total PMN yang telah disalurkan ke Hutama Karya untuk konstruksi tol tersebut mencapai Rp 13,42 triliun hingga awal 2024.
"Kami akan kembali meminta tambahan PMN senilai Rp 1 triliun pada tahun depan," kata Direktur Utama Hutama Karya Budi Harto di Gedung DPR, Selasa (2/7).
Tol Palembang-Betung merupakan bagian dari Tol Kayuagung-Palembang-Betung atau Kapalbetung sepanjang 111,69 kilometer. Adapun total investasi dalam proyek tersebut mencapai Rp 22,16 triliun dengan biaya konstruksi Rp 16,09 triliun.
Badan Pengatur Jalan Tol menargetkan, Tol Palembang-Betung rampung pada tahun ini. Namun Budi mengatakan konstruksi Tol Palembang-Betung baru akan mencapai 40% pada akhir tahun ini.
Oleh karena itu, Budi memperkirakan konstruksi Tol Palembang-Betung selesai pada tahun depan. "Akhir 2025 lah konstruksi Tol Palembang-Betung selesai, karena perlu dua musim kering dalam pembangunan jalan tol," ujarnya.
Di sisi lain, Budi mengatakan konstruksi tiga ruas JTTS tahap I akan rampung pada tahun ini, yakni Sigli Banda Aceh, Binjai-Langsa, dan Kuala Tanjung-Siantar. Ia pun optimistis JTTS dapat menghubungkan Lampung hingga Medan pada 2029.
Konstruksi JTTS tahap II akan menghubungkan Lampung hingga Pekanbaru. Adapun ruas tol pada konstruksi JTTS tahap II yang sudah mulai dibangun adalah Tol Kapalbetung dan Junction Pekanbaru-Bypass Pekanbaru.
Budi menyampaikan reuas JTTS selanjutnya yang akan dibangun adalah Tol Jambi-Rengat dan Rengat-Pekanbaru. Budi optimistis kedua proyek tersebut akan dimulai pada 2025.
"Saya yakin pemerintahan selanjutnya akan memprioritaskan konstruksi JTTS, karena ini sangat penting," katanya.