Kronologi Rektor Batal Copot Dekan FK Unair, Sempat Didemo Pekan Lalu
Polemik pencopotan Prof. Budi Santoso sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) berakhir. Rektor Unair Prof. Muhammad Nasih mengembalikan Budi sebagai Dekan FK pada Rabu (10/7).
Pembatalan pemberhentian dilakukan usai Nasih menerima surat dari Budi. "Besok pagi beliau sudah ngantor kembali," kata Nasih di Kampus Unair, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (9/7) dikutip dari Antara.
Sebelumnya, Rektorat Unair didemo sejumlah dosen dan Guru Besarnya sendiri imbas pemberhentian Budi. Nasih, yang enggan menjelaskan alasan pemecatan Budi, mengatakan dinamika yang terjadi beberapa waktu lalu merupakan hal yang biasa.
"Jadi tidak usah baperan. Tapi Insya Allah semua sudah oke, kami sudah baca surat Prof Bus dan sudah kami angkat kembali," katanya.
Di kesempatan yang sama, Prof. Budi bersyukur dirinya bisa kembali ke jabatannya. Ia juga meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi usai pemberhentiannya.
"Saya bermaksud mewakili diri pribadi, tapi mungkin kelewatan sehingga menggunakan institusi. Ini mungkin salah saya," katanya.
Dipecat Usai Kritik Dokter Asing
Budi dicopot dari jabatannya sebagai Dekan FK Unair pada Rabu (3/6). Saat dikonfirmasi media, Budi membenarkan pemecatannya terkait pernyataannya soal penolakan program dokter asing.
Ia menilai ada perbedaan antara pimpinan Unair dengan dirinya soal program Kementerian Kesehatan itu. "Saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," katanya.
Budi dalam sebuah pernyataan sempat mengatakan ketidaksetujuannya atas program dokter asing yang digagas Kemenkes. Menurutnya, 92 fakultas kedokteran di Indonesia bisa meluluskan dokter berkualitas.
Unair juga menjelaskan alasan pemecatan Budi dari posisinya. Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumardhani mengatakan alasan pemberhentian Budi bersifat internal.
"Ini kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola lebih baik guna penguana kelembagaan di lingkungan FK Unair," kata Martha, Kamis (4/7).
Pemecatan Budi berdampak panjang. Sejumlah guru besar hingga mahasiswa menggelar demonstrasi pada Kamis (4/7) untuk mengembalikan posisi Budi. Kika tak dilakukan, mereka mengancam akan mogok mengajar.
Bahkan, salah satu yang ikut aksi demonstrasi adalah mantan Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. Puruhito. Dikutip dari sejumlah media, ia menilai keputusan Rektor Unair memecat Budi tak tepat.
Sedangkan, Kementerian Kesehatan merasa diterpa kabar bohong soal alasan pemecatan Budi. Kemenkes mengatakan adanya isu Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin ikut campur merupakan kabar bohong.
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan pihaknya tak membawahi Unair sehingga tidak berwenang mengatur kampus tersebut. Ia juga menepis kabar Kemenkes akan mendatangkan ribuan dokter asing.
"Informasi yang beredar seolah Kemenkes akan mendatangkan 6.000 dokter warga negara asing juga hoaks," kata Syahril di Jakarta, Rabu (4/7).