Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan apresiasi kepada seluruh pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Ia mengatakan para pegawai pajak memiliki tugas yang berat, namun kadang tidak mendapatkan apresiasi.
Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam acara Spectaxcular: Run Fot Revenue di Senayan, Jakarta, Minggu (14/7). Sri mengatakan tugas memungut pajak adalah amanat konstitusi, sehingga wajib dilakukan.
"Tanggung jawab besar, belum lagi persepsi publik ke kita. Tidak ada siapapun senang dipajaki, tapi itu tugas konstitusi," katanya seperti disiarkan dalam Youtube Ditjen Pajak.
Oleh sebab itu, ia mengapresiasi adanya acara berlari bersama seperti Spectaxcular. Ia berharap seluruh pegawai bisa merasakan keseimbangan hidup dan kerja.
"Ketegangan, beban, target, memang harus kita terus jalankan dan penuhi," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Sri menjelaskan capaian penerimaan pajak sejak masa lampau. Pada 1983, penerimaan pajak baru mencapai Rp 13 triliun. Angkanya lalu bertambah menjadi Rp 400 triliun pada 1999.
"Sekarang, tanggung jawab di APBN, targetnya Rp 1.998,9 triliun," katanya.
Selain itu, Indonesia sudah beberapa kali mengalami guncangan hingga ledakan ekonomi karena komoditas. Oleh sebab itu, pajak menjadi tulang punggung sekaligus instrumen untuk mengawal bangsa.
"Cita-cita menjadi negara maju, sejahtera, adil, tidak bisa dicapai tanpa penerimaan pajak," katanya.