Profil Thomas Djiwandono, Ponakan Prabowo jadi Wamenkeu Kabinet Jokowi

ANTARA/Bayu Saputra
Konferensi pers terkait Kondisi Fundamental Ekonomi Terkini dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 di Jakarta, Senin. (24/6/2024).
Penulis: Ade Rosman
18/7/2024, 10.25 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan melantik Keponakan Presiden terpilih Prabowo Subianto yakni Thomas Djiwandono sebagai Wakil Menteri Keuangan II mendampingi Sri Mulyani. Saat ini, Thomas merupakan Bendahara Umum di Partai Gerindra.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Katadata.co.id Thomas bakal dilantik pada Kamis (18/7) siang. Selain itu sumber Katadata lainnya menyebutkan Thomas menjadi salah satu kandidat Menteri Keuangan pada masa pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mendatang. 

Ihwal pengangkatan Thomas dalam jajaran kabinet Jokowi sudah dikonfirmasi pada petinggi Gerindra. Pesan yang dikirimkan kepada Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco dan Sekretaris Jenderal Ahmad Muzani belum mendapat respon. 

Thomas merupakan pengendali keuangan partai yang diketuai oleh pamannya, Prabowo Subianto. Ia juga menjadi tokoh kunci dalam tim pemenangan Prabowo - Gibran. 

Pada pilpres 2024, nama Thomas sudah menjadi tokoh sentral di Koalisi Merah Putih yang mengusung Prabowo-Hatta. Dirinya disebut selalu mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.

Rekam Jejak Thomas Djiwandono

Pria yang biasa dipanggil Tommy itu merupakan putra pertama dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati. Soedradjad merupakan mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Sedangkan Biantiningsih merupakan kakak kandung Prabowo.

Thomas mengenyam pendidikan bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat dan mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.

Ia memulai kariernya dengan menjadi wartawan magang di Majalah Tempo pada 1993. Setahun kemudian pada 1994 di Indonesia Business Weekly. Ia juga pernah bekerja sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.

Pada 2006, pamannya, Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis. Thomas juga memiliki jejak politik, ia pernah menjadi calon legislatif di Provinsi Kalimantan Barat. 

Reporter: Ade Rosman