Jaringan Air Minum IKN Bocor, PUPR: Hanya Satu Titik dan Sudah Diperbaiki

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.
Suasana Istana Negara dan Istana Garuda terlihat dari kawasan Sumbu Kebangsaan IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Minggu (28/7/2024).
Penulis: Andi M. Arief
1/8/2024, 11.53 WIB

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan tidak ada kebocoran dalam jaringan air minum di Ibu Kota Nusantara. Jumlah titik kebocoran selama uji coba jaringan air minum hanya berjumlah satu titik.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra Saleh Atmawidjaja mengatakan titik kebocoran tersebut berada di bagian transmisi atau pipa yang menghubungkan Bendungan Sepaku Semoi dan Intake Sepaku dengan reservoir di belakang Istana Kepresidenan IKN.

"Kebocoran hanya terjadi di satu titik dan sudah diperbaiki. Buktinya airnya sudah bisa diminum saat ini," kata Endra di Menara Bank Mega, Rabu (31/7).

Endra menyampaikan proses uji coba jaringan air minum di IKN menjadi penting. Sebab, total jaringan tersebut mencapai 32 kilometer yang terdiri dari pipa transmisi sepanjang 16 km dan pipa distribusi atau yang menghubungkan reservoir dan rumah tangga sepanjang 16 km.

Debit air minum yang mengalir di IKN pada Agustus sebesar 150 liter per detik dari kapasitas terpasang 300 liter per detik. Endra sebelumnya menegaskan, utilisasi kapasitas air minum yang baru 50% tersebut tidak berkaitan dengan daerah resapan air di IKN yang buruk.

"Debit 300 liter per detik itu bisa menghidupi 300.000 orang. Jadi, debit 150 liter per detik cukup untuk melayani penghuni IKN pada bulan depan. Tidak ada hubungannya dengan daerah resapan air, karena sumber air minum dari bendungan," kata Endra di kantornya, Jumat (12/7).

Bendungan yang dimaksud adalah Bendungan Sepaku Semoi dengan kapasitas air bersih ke IKN sebesar 2.000 liter per detik. Anggaran konstruksi bendungan tersebut mencapai Rp 836 miliar yang rampung pada awal tahun ini.

Air bersih dari Bendungan Sepaku Semoi akan dikirimkan ke Instalasi Pengolahan Air Sepaku untuk menjadi air minum. Setelah itu, air minum tersebut akan dikirim ke reservoir di belakang Istana Presiden IKN sebelum disalurkan ke Kawasan Inti Pusat Pemerintahan.

Selain air minum, Ketua Satuan Tugas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga menyampaikan PT Pertamina sedang memasang jaringan gas di IKN. Danis mengaku tidak mengetahui kapasitas gas yang akan dialirkan di IKN, namun pemerintah mengetahui titik-titik jaringan gas tersebut dioperasikan.

Danis mengatakan, jaringan listrik dan kabel fiber optik sedang dipasang di IKN. Menurutnya, jaringan internet di IKN juga akan diperkuat dengan stasiun pemancar atau BTS.

Maka dari itu, Danis menilai Presiden Joko Widodo dapat bermalam di lantai mezzanine Istana Kepresidenan IKN untuk menghadapi 17 Agustus 2024. Sebab, jaringan listrik dan fungsi-fungsi mekanis di Kompleks Istana Kepresidenan sudah dapat berfungsi penuh pada saat itu.

Ia menargetkan, konstruksi kompleks Istana Kepresidenan mencapai 95% pada Agustus 2024. Namun, Danis menekankan dirinya belum mengetahui lokasi presiden bermalam menuju 17 Agustus 2024.

Danis mencatat, 5% pekerjaan konstruksi yang belum selesai saat itu adalah penyelesaian beautifikasi dan pemasangan tanaman di sekitar Kompleks Istana Kepresidenan.

"Kami tetap targetkan konstruksi Kompleks Istana Kepresidenan selesai pada Oktober 2024. Namun, Kompleks Istana Kepresidenan akan kami operasikan secara fungsional kalau presiden mau tinggal di sana," kata Danis di kantornya, Jumat (14/6).

Reporter: Andi M. Arief