Inisial S Jadi Bakal Cawagub Ridwan Kamil di Jakarta, Apakah Petinggi PKS?
Koalisi Indonesia Maju (KIM) sudah menentukan sosok bakal calon wakil gubernur atau cawagub Jakarta yang akan mendampingi Ridwan Kamil dalam pemilihan gubernur atau Pilgub Jakarta pada November mendatang.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan orang yang akan menjadi pendamping Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta merupakan figur politisi berinisial ‘S’. “Sudah ada. Sementara inisialnya ‘S’,” kata Airlangga di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (9/8).
Pada kesempatan tersebut, dia menyanggah inisial 'S' dikaitkan dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman. “Tapi jawaban yang tadi none of the above,” ujar Airlangga.
PKS disebut-sebut menerima tawaran berkoalisi dalam Pilgub Jakarta membentuk poros KIM plus. Padahal sebelumnya PKS menggadang Anies Baswedan berpasangan dengan Sohibul Iman.
Dengan KIM menggandeng PKS, peluang Anies makin tipis maju Pilgub Jakarta.
Airlangga menyatakan Langkah tersebut bukan bagian dari upaya mengganjal Anies. “Tidak ada yang ganjal-ganjal,” kata Airlangga.
KIM Plus Dinilai Bakal Menjegal Anies di Pilgub Jakarta
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai KIM plus bakal menjegal Anies maju. "Karena beberapa partai di Koalisi Perubahan sudah merapat ke KIM sehingga skema KIM plus mengemuka," ujar Agung lewat sambungan telepon dengan Katadata, Rabu (7/8).
Agung menilai PKS mulai merapat ke KIM Plus terlihat dengan koalisi Pilkada di dua daerah. Kader PKS di Sumatera Barat, Mahyeldi, mendapat dukungan dari kader Gerindra, Vasco Ruseimy. PKS juga sudah memberi rekomendasi bagi kader Gerindra Bobby Nasution untuk maju ke Pilkada Sumatera Utara.
Saat perayaan hari Lahir PKB, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, juga mengkode partai berlogo bola dunia itu untuk diajak bergabung. Bahkan, Agung bilang nama Syaikhu disebut-sebut akan dipasangkan dengan Ridwan Kamil sebagai calon wakil gubernur.
“Kalau ini (RK-Syaikhu) jadi, ada kemungkinan menangnya cukup solid,” kata Agung.
Kemudian, PKS sudah memberi pekerjaan rumah pada Anies untuk mencari empat kursi lagi agar bisa diusung sebagai paslon. PKS punya 18 kursi di DPRD Jakarta dan butuh 22 kursi untuk seorang paslon maju dari partai.
Sejak PKS mengumumkan pengusungan Anies hingga sekarang, eks Gubernur Jakarta itu masih belum menggenapi syarat tersebut. Oleh sebab itu, PKS mulai mengalihkan dukungannya.
“Jadi rasanya PKS ini memang secara tidak langsung kakinya lebih besar berpijak di KIM yang kini menjadi KIM plus,” kata Agung.
Ketua DPW Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta Khoirudin pun menyatakan mengancam akan menarik dukungan kepada Anies. Dia mengatakan telah memberikan batas waktu kepada Anies untuk mencari rekan koalisi pada Pilgub Jakarta 2024.
Jika tak kunjung ada rekan koalisi, bukan saja Anies tapi PKS juga bisa terancam gagal berlayar, padahal PKS pemenang Pileg di Jakarta menguasai 18 kursi DPRD. Hanya butuh 4 kursi lagi untuk bisa mengusung calonnya sendiri.
"Kita masih terus berikhtiar, terus berusaha, sampai batas tertentu, jangan sampai jelang akhir juga tidak ada kepastian, karena PKS akan tertinggal sendirian tidak bisa berlayar," kata Khoirudin di DPRD Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (7/8).