Bahlil Soal Airlangga Mundur dari Ketum Golkar: Saya Tidak Tahu, Bukan Pengurus
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menanggapi langkah Airlangga Hartarto yang melepas jabatan sebagai Ketua Umum Golkar pada akhir pekan lalu. Bahlil mengklaim tak tahu menahu soal keputusan Airlangga karena bukan bagian dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar.
“Saya betul kader Golkar, tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana,” kata Bahlil kepada wartawan disela-sela sidang kabinet paripurna di Istana Garuda, Kompleks Istana Kepresidenan IKN pada Senin (12/8).
Bahlil mengatakan dirinya merupakan karib dekat Airlangga dan sering berdiskusi soal pekerjaan di pemerintahan. Airlangga saat ini merupakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Maju. “Saya sama dia sahabat baik . Kami biasa saja, biasalah ngomong kerjaan,” ujar Bahlil.
Bahlil pun enggan menanggapi soal potensi munculnya pengaruh kepada Golkar di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terkait mundurnya Airlangga dari kursi ketua umum. “Saya no comment soal itu,” kata Bahlil.
Nama Bahlil sebelumnya juga sudah mencuat dalam bursa Ketum Golkar melalui mekanisme Musyawarah Nasional Luar Biasa yang tidak jadi terlaksana pada 2023.
Adapun Airlangga menyampaikan pengunduran dirinya dari Ketua Umum Golkar secara terbuka melalui video berdurasi 3 menit 22 detik pada Ahad (11/8). Dalam pidato tersebut, Airlangga tak secara spesifik menyebutkan alasan mundur dari pucuk pimpinan Golkar.
Ia hanya menyebut tindakan itu diambil untuk menjaga soliditas partai. “Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Airlangga.
Menurut Airlangga semua proses di internal partai akan dilakukan dengan damai, tertib, dan menjunjung tinggi marwah Partai Golkar. “Demokrasi harus kita kawal dan kembangkan terus-menerus. Dan partai politik adalah pilar utama demokrasi kita,” ujar Airlangga lagi