Ridwan Kamil Sebut Mundurnya Airlangga sebagai Ketum Golkar Tak Terkait Pilkada

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Politikus Partai Golkar Ridwan Kamil (kanan) dan Jusuf Hamka (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menemui Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kompleks Widya Chandra, Jakarta, Kamis (8/8/2024).
12/8/2024, 17.30 WIB

 Calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil mengatakan mundurnya Airlangga Hartarto dari kursi Ketua Umum Golkar tidak berkaitan dengan proses Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada yang berlangsung saat ini.

Ridwan Kamil menegaskan sikap Airlangga tidak berkaitan dengan pencalonan dirinya sebagai bakal calon gubernur Jakarta periode 2024-2029. Pria yang kerap dipanggil Kang Emil ini menganggap keputusan Airlangga merupakan inisiatif pribadi.

Dia menilai keputusan tersebut jamak dan lazim terjadi di dalam dinamika kepartaian.  “Tidak (ada hubungan soal Pilkada) dong,” kata Kang Emil kepada Wartawan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Panajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (12/8).

Ridwan Kamil juga menanggapi peristiwa pengusaha Jusuf Hamka alias Babah Alun  yangmenyatakan mundur dari Partai Golkar pada Senin ini. Dia menyebut mundurnya Babah Alun dari keanggotaan Partai Golkar juga tidak akan berdampak terhadap pencalonan dirinya di Pilgub Jakarta.  

“Itu kan mundur pribadi. Ada ratusan yang sudah diputuskan secara organisasi. Kami kan partai besar  tidak, tergantung oleh 1-2 individu,” ujar Ridwan Kamil.

 Adapun Airlangga menyampaikan pengunduran dirinya dari Ketua Umum Golkar secara terbuka melalui video berdurasi 3 menit 22 detik pada Ahad (11/8).

 Dalam pidato tersebut, Airlangga tak secara spesifik menyebutkan alasan mundur dari pucuk pimpinan Golkar. Ia hanya menyebut tindakan itu diambil untuk menjaga soliditas partai.

 “Setelah mempertimbangkan dan untuk menjaga keutuhan Partai Golkar dalam rangka memastikan stabilitas transisi pemerintahan yang akan terjadi dalam waktu dekat,” kata Airlangga.

Airlangga Hartarto mengundurkan diri dari Ketua Umum Golkar (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/nym.)

 Sementara itu, Jusuf Hamka menyatakan mundur dari Partai Golkar dengan menyerahkan surat pengunduran diri yang ditulis tangan ke Kantor DPP Partai Golkar di Jakarta Barat pada Senin (12/8).

Usai menyerahkan surat pengunduran dirinya, Hamka menyinggung perihal kekuatan besar di balik pengunduran dirinya dari partai beringin. Namun kekuatan besar yang ia maksud tidak merujuk pada urusan politik. 

“Ya kekuatan istri saya sama anak-anak saya yang suruh saya mundur. Itu kan kekuatan yang paling besar buat saya di keluarga. Kalau saya panglima, dia (keluarga) pangenam," kata Hamka di Kantor DPP Partai Golkar, Senin (12/8).

Mundurnya Hamka beriringan dengan momen Airlangga Hartarto melepas kursi Ketua Umum Partai Golkar. Kendati demikian, Hamka mengatakan kesamaan waktu itu hanya momentum saja. Di sisi lain, Hamka ragu mundurnya Airlangga merupakan keinginan pribadinya.

"Kalaupun itu keinginan beliau pribadi, saya juga ragu kalau ditanya. Tapi kalau ada yang memaksa mundur atau tidak, wallahualam, cuma Allah yang tahu," kata dia.


Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu