PDIP Singgung Upaya Skenario Calon Tunggal Pilkada di Wilayah Tambang Emas

ANTARA FOTO/Reno Esnir/tom.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kiri) berbicara dalam diskusi Kudatuli, Kami Tidak Lupa di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Sabtu (20/7/2024).
15/8/2024, 11.41 WIB

Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung upaya penjegalan di Pilkada Serentak 2024. Salah satunya melalui skenario calon tunggal di wilayah tambang emas. 

"Kami juga banyak mendengar ada beberapa upaya untuk mengganjal. Ada satu wilayah yang karena ada tambang emas, lalu mencoba dibuat calon tunggal," kata Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8). Meski demikian, Hasto tak menyebut di mana wilayah tambang emas tersebut.

Hasto mengatakan, penjegalan tersebut menimpa sejumlah partai politik, tak hanya partai banteng. Akibatnya,  parpol tak leluasa mengusung calon.

Menurut Hasto, keadaan tersebut menggambarkan adanya pergeseran tujuan untuk memperebutkan sumber daya alam yang seharusnya dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.

"Inilah yang diluruskan Ibu Megawati Soekarnoputri tentang watak kekuasaan yang seharusnya untuk rakyat," kata dia.

Di sisi lain, Hasto juga mengungkapkan alasan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang berkeinginan menemui Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo lantaran mendengar informasi adanya penyalahgunaan hukum untuk kepentingan politik.

"Yang menjadi latar belakang adalah begitu banyak laporan yang masuk ke Ibu Ketua Umum tentang penyalahgunaan fungsi penegakan hukum dan itu dipakai secara masif di dalam Pemilu yang lalu," kata Hasto.

Sebelumnya, Megawati menyinggung soal wacana pembentukan Koalisi Indonesia Maju atau KIM plus di Pilkada. Mega merasa ada upaya meninggalkan PDIP sendirian dalam kontestasi politik daerah.

Megawati menyinggung hal itu dalam pidatonya usai PDIP secara resmi menyampaikan surat rekomendasi untuk calon kepala daerah yang akan diusung di Pilkada serentak 2024.

"Saya suka ngomong pada diri saya sendiri: kasihan deh PDI Perjuangan, dikungkung, ditelikung, tinggal sendirian'," kata dia di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Rabu (14/8).


Reporter: Ade Rosman