Ketum Projo Akui Ada Kecenderungan Beberapa Pihak Mulai Meninggalkan Jokowi

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/aww.
Presiden Joko Widodo berjalan untuk mengikuti acara penyerahan bonus kepada kontingen Indonesia pada Olimpiade Paris 2024 di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
27/8/2024, 20.28 WIB

Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (ProJo) Budi Arie Setiadi mengatakan ada kecenderungan dari pihak-pihak yang mulai meninggalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akhir masa jabatannya.

Meskipun ada kemungkinan tersebut, Budi Arie meyakini bahwa situasi politik domestik saat ini tetap memegang prinsip kebersamaan, persaudaraan, dan gotong-royong.

“Ya ada kecenderungannya begitu. Tapi kan kita yakin bahwa di Indonesia ini keguyuban, persaudaraan, gotong royong kan jalan,” kata Budi Arie di Istana Merdeka Jakarta pada Selasa (27/8).

Budi Arie, yang juga menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika itu menambahkan bahwa para ketua umum partai politik koalisi pemerintah masih solid. Dia meyakini kondisi serupa juga berlangsung di dalam tubuh internal Kabinet Indonesia Maju.

“Solid, tanya saja ke partai politik. Indonesia di bawah Pak Jokowi sepuluh tahun banyak kemajuan,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengatakan beberapa pihak mulai menjauh menjelang akhir masa jabatannya. Namun, ia tidak menyebutkan siapa pihak-pihak tersebut. Jokowi menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan Kongres III Partai Nasdem di Jakarta, Minggu (25/8).

"Biasanya datang ramai-ramai, begitu mau pergi ditinggal ramai-ramai. Saya yakin itu tidak (terjadi) dengan Bapak Surya Paloh," kata Jokowi.

Jokowi menceritakan pernah berada pada situasi di mana kesepakatan yang pernah dibuat bisa berubah hanya dalam waktu sepekan. Dia menganggap peristiwa semacam itu merupakan hal biasa dalam politik, di mana perbedaan adalah sesuatu yang tak terhindarkan.

"Saya pernah salaman hari ini salaman, sepakat, lalu seminggu kemudian beda. Enggak apa-apa, saya kira sangat bagus," ujar Jokowi.

Partai Golkar menganggap pernyataan Presiden Jokowi saat memberikan sambutan di Kongres III Partai NasDem tak menandakan keresahan presiden yang ditinggal partai politik koalisi.

Wakil Ketua Umum Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan pidato Jokowi di Kongres III NasDem sebagai upaya mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan solidaritas sebagai bangsa.

"Saya tidak menangkap ada kaitannya dengan keresahan Jokowi di akhir jabatan," kata Ahmad Doli di depan ruang rapat Komisi II DPR Senayan Jakarta pada Senin (26/8).

Doli menafsirkan Jokowi ingin mengajak semua pihak untuk tidak merasa ditinggalkan atau disakiti dalam kompetisi politik seperti Pileg, Pilpres dan Pilkada.

"Jadi lebih kepada agar tidak ada yang ditinggalkan, kemudian tidak ada yang tersakiti. Saya kira itu yang saya tangkap pesannya, untuk bisa menjaga kebersamaan sebagai sebuah bangsa yang besar," ujar Doli.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu