Anies Dinilai Butuh Modal Minimal Rp 2 Triliun Bila Serius Bangun Partai
Rencana Anies Baswedan mendirikan partai politik dianggap sebagai strategi yang dapat menjaga eksistensinya di panggung politik nasional hingga pemilihan presiden 2029. Meski demikian, gagasan tersebut hanya bisa terwujud apabila Anies mampu menjaring modal logistik dan merekrut tokoh politik di tingkat kabupaten, kota dan provinsi yang punya kekuatan basis massa.
Pakar politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin beranggapan bahwa Anies harus memiliki beberapa hal untuk mendirikan parpol. Ujang mengatakan Anies harus berkongsi dengan sejumlah tokoh untuk mengumpulkan modal atau uang untuk membangun partai politik minimum Rp 2 triliun.
Selanjutnya Anies juga wajib merangkul figur politik lokal agar menjadi bagian dari parpol yang akan didirikan. Menurut Ujang, hal ini merupakan upaya membangun kekuatan politik di tingkat lokal akar rumput.
"Tokoh-tokoh di kabupaten, kota, provinsi harus ada yang punya basis massa besar. Kalau hanya mengandalkan Anies saja ya sulit," kata Ujang kepada Katadata.co.id Senin (2/9).
Menurut Ujang prasyarat modal politik dan basis dukungan itu sudah harus dituntaskan Anies jika dirinya berniat serius mendirikan sebuah parpol. Ketentuan tersebut berkaca dari problem yang dihadapi parpol kecil yang tidak mampu melewati ambang batas parlemen alias parliamentary threshold yang berada di angka 4% saat ini.
"Saya melihat ruang Anies untuk bikin parpol itu ada, tapi apakah parpol yang akan dibuat Anies ini bisa besar? Hanya waktu yang bisa menjawab," ujar Ujang.
Ujang memproyeksikan langkah Anies apabila serius mendirikan sebuah parpol akan menggunakan pendekatan yang sama seperti yang digunakan oleh Nasional Demokrat (NasDem). Partai NasDem merupakan parpol yang dimulai dari sebuah organisasi masyarakat (ormas) yang kemudian bermetamorfosis menjadi partai politik.
"Kita tahu Anies itu salah satu pendiri ormas NasDem," kata Ujang.
Anggapan serupa juga disuarakan oleh Analis Komunikasi Politik sekaligus Founder Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensat). Dia menilai positif sikap Anies berkeinginan untuk membentuk parpol seusai dinamika pemilihan kepala daerah kemarin.
Namun, Hensat menilai langkah Anies untuk mendirikan parpol seharusnya sudah dilakukan sejak momentum pemilihan presiden 2024 selesai. "Banyak yang menilai langkah Anies ini telat, tapi better late than never ya," kata Hensat dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (2/9).
Hensat menyarankan agar Anies dapat memberikan ciri khas untuk parpolnya nanti. Ia juga mengingatkan agar partai yang didirikan Anies tidak hanya mengandalkan popularitas Anies sebagai tokoh utama.
"Karena kalau cuma Anies saja jadi tidak bisa bertahan lama, jadi partai keluarga juga nantinya," ujar Hensat.
Kawal Perubahan
Sebelumnya, Anies Baswedan mengirim sinyal bakal mendirikan ormas atau partai politik baru untuk menampung aspirasi dan semangat perubahan yang makin berkembang di masyarakat. Rencana ini ditempuh setelah Anies batal terlibat dalam pemilihan kepala daerah.
Dia menyampaikan keinginan untuk membuat ormas atau partai politik masih memantau dan memperhitungkan aspirasi semangat perubahan yang belakangan ini cenderung bermunculan. Anies menyampaikan gagasan tersebut dalam tayangan video bertajuk 'Catatan Anies Pasca Pilpres dan Pendaftaran Pilkada 2024' yang disiarkan oleh kanal Youtube Anies Baswedan pada Jumat (30/8).
"Bila untuk mengumpulkan semua semangat perubahan yang sekarang semakin hari makin terasa besar dan itu menjadi sebuah kekuatan, diperlukan menjadi gerakan, maka membangun ormas atau membangun partai baru mungkin itu jalan yang akan kami tempuh," kata Anies.
Mantan Calon Presiden 2024 ini berharap niat untuk mendirikan ormas dan partai politik dapat terwujud dalam waktu dekat. Anies berharap adanya organisasi politik baru yang ia bangun dapat mendukung terciptanya demokrasi yang sehat dan iklim politik yang lebih berfokus pada penciptaan gagasan politik.
"Semoga tidak terlalu lama lagi kita bisa mewujudkan langkah -langkah kongkrit untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin membesar, menginginkan indonesia yang lebih setara," ujar Anies.